Sungailiat, Babel (Antaranews Babel) - Gerakan Umat Melayu (GUM) Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terdiri dari aliansi organisasi masyarakat dan lain-lainnya melakukan aksi damai dengan tema "Menanti keadilan sang bupati baru" di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bangka.

"Kami melakukan long march dari depan Masjid Agung Sungailiat menuju Kantor DPRD Bangka dengan massa sekitar 80 orang," kata Koordinator GUM Kabupaten Bangka, Julian Andryanto Mustafa di Sungailiat, Selasa.

Dia mengatakan, masalah yang dipertanyakan yakni tentang rencana pembangunan patung Bunda Maria terbesar di Bangka Belitung, tempat perjudian dan isu keumatan lainnya.

Menurut dia, hal lainnya berkaitan dengan sengketa perkebunan sawit di Desa Mabet, rekruitmen tenaga kontrak Kabupaten Bangka di era pemerintahan bupati baru.

"Kami ingin ada transparansi oleh Pemerintah Kabupaten Bangka terkhusus tenaga kontrak ini," katanya.

Ditambahkan salah seorang perwakilan massa, Ustad Farhan, mengatakan Pemerintah Kabupaten Bangka harus membatalkan rencana pembangunan patung Bunda Maria yang bakal dilaksanakan di Desa Rebo serta mencari solusi terkait perkebunan sawit di Desa Mabet yang dinilai sangat merugikan masyarakat.

"Kami sangat tidak setuju adanya pembangunan patung ini, alasan mereka sebagai objek wisata religi," kata Ustad Farhan.

Usaha permainan ketangkasan pun dinilai hanya sebatas alasan pengusaha saja, tetapi permainan tersebut menjadi ajang perjudian yang dimainkan oleh anak-anak hingga orang dewasa.

Sementara, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bangka, Rendra Basri didampingi beberapa anggota DPRD Bangka, mengatakan pihaknya menerima semua keluhan dan kritikan dari masyarakat yang melakukan aksi damai.

"Kami akan segera memanggil Bupati serta instansi terkait lainnya, supaya dapat diselesaikan semuanya," kata Rendra Basri.

Dia menambahkan setiap penyelesaian masalah akan diselesaikan melalui setiap komisi di DPRD Bangka sesuai dengan bidangnya masing-masing.

Pewarta: Dwi HP

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018