Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Harga ikan di pasar tradisional Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terus mengalami kenaikan, karena kurangnya hasil tangkapan nelayan akibat gelombang laut yang cukup tinggi.

"Sudah satu minggu ini harga ikan terus naik karena sedikitnya hasil tangkapan nelayan akibat cuaca jelek dan gelombang yang tinggi," kata Asni, salah satu pedagang ikan di pasar tradisional Pangkalpinang, Minggu.

Ia mengatakan, harga ikan terus naik hingga 30 persen dari harga normal, seperti ikan tenggiri biasa Rp 70 ribu perkilo menjadi Rp 100 ribu, ikan kerisi biasa di harga Rp 50 ribu per kilo, menjadi Rp 60 ribu dan kerisi merah Rp 70 ribu, ikan hapau yang biasa Rp 50 ribu perkilo menjadi Rp 65 ribu.

"Perkiraan kita harga ikan terus naik hingga pekan depan karena kondisi cuaca dan gelombang air laut belum normal, apalagi memasuki pergantian tahun ini cuaca masih ekstrim," ujarnya.

Meski sedikitnya hasil tangkapan ikan ini, namun para penjual ikan tetap berusaha menaruh harga stabil agar masyarakat bisa mengonsumsi ikan sebagai menu andalan keluarga.

Sedangkan pembeli sendiri, menurut Asni masih seperti biasa karena masyarakat di Bangka khususnya Kota Pangkalpinang selalh memikih ikan sebagai lauk pauk sehari-hari.

"Walaupun hasil tangkapan nelayan sedikit, pembeli tetap ramai dan kami sebagai pedagang berusaha memberi harga sesuai agar tidak memberatkan mereka yang suka makan ikan," ujarnya.

Asni berharap situasi dan kondisi cuaca sekarang tidak menyurutkan niat dan semangat para nelayan mencari ikan, agar masyarakat masih bisa menikmati ikan segar hasil tangkapan nelayan.

"Kita tinggal di daerah kepulauan, yang masyarakatnya suka makan ikan dan diharapkan nelayan tetap semangat menangkap ikan. Dan semoga kondisi cuaca dan ombak yang buruk ini tidak lama," ujarnya.

Pewarta: Elza Elvia

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018