Muntok, (Antara Babel) - Dinas Perhubungan, Pariwisata dan Informatika Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung menyatakan rencana pembangunan rumah singgah di beberapa lokasi di Kota Muntok perlu didahului dengan sosialisasi agar dapat berkelanjutan.

"Konsep rumah singgah atau yang biasa disebut 'home stay' perlu dipahami pengelola dan masyarakat di sekitarnya agar nantinya tamu yang datang betah tinggal di rumah tersebut," ujar Kepala Bidang Pariwisata Dishubparinfo Kabupaten Bangka Barat, Iswandi di Muntok, Kamis.

Konsep rumah singgah yang nyaman, aman dan murah, kata dia, saat ini masih kurang dipahami masyarakat sehingga perlu adanya sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat yang masuk dalam wilayah rencana tersebut.

Ia mengatakan, hingga saat ini pun pihaknya belum mendapatkan laporan secara rinci rencana pembentukan rumah singgah yang akan dilakukan di Kelurahan Tanjung, Sungai Daeng dan Sungai Baru di Kecamatan Muntok tersebut.

"Rencana tersebut masih dipegang di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah kabupaten, sampai saat ini kami belum memegang rincian kegiatannya maupun anggaran untuk kegiatan tersebut," kata dia.

Iswandi mengatakan, secara keseluruhan pihaknya tentu akan mendukung upaya tersebut karena keberadaan rumah singgah memang diperlukan untuk mendukung sektor pariwisata yang terus bergairah di daerah itu seiring ditetapkannya Kota Muntok sebagai salah satu kota pusaka Indonesia.

Sementara itu, Ketua "Muntok Heritage Community" (MHC) atau komunitas pecinta sejarah Kota Muntok, Chairul Amri Rani, mengungkapkan pihaknya bekerja sama dengan pemkab setempat menargetkan sampai akhir 2014 akan menyediakan sekita 200 lokasi rumah singgah di tiga kelurahan tersebut.

"Sampai saat ini kami baru menerima sekitar 100 pemilik rumah yang bersedia menjadi anggota komunitas rumah singga Kota Muntok, berarti masih ada 100 pemilik rumah lain yang harus kami rekrut," kata dia.

Ia mengakui rekrutmen tersebut mengalami berbagai kendala karena masih meinimnya pemahaman masyarakat akan manfaat rumah singgah bagi perkembangan pariwisata daerah dan dampak ekonomi yang bisa didapat dari usaha tersebut.

Menurut dia, MHC akan terus berupaya untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat akan pentingnya ketersediaan rumah singgah di daerah itu seiring masih menimnya penginapan dan hotel.

"Rumah singgah banyak diminati pelancong kelas menengah ke bawah, namun peluang usaha ini cukup menjanjikan karena modal yang disediakan pun cukup murah, yaitu hanya dengan menyediakan kamar sehat dan fasilitas standar seperi ketersediaan lintrik, air bersih dan kebersihan lingkungan yang terjaga," kata dia.

Pewarta: Oleh Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Aprionis


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014