Toboali, Babel (Antaranews Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan terus berupaya menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terjadi didaerah itu.

"Kami terus berupaya menekan jumlah kasus kekerasan ini dengan menggelar berbagai kegiatan, seperti sosialisasi ke sekolah-sekolah, forum anak, masyarakat dan salah satunya kegiatan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)," Kata Kasi PA Dinsos P3A dan PMD Kabupaten Bangka Selatan, Dian di Toboali, Kamis

Ia mengatakan sepanjang tahun 2018 angka kekerasan terhadap perempuan dan anak terjadi sebanyak 17 Kasus yang teridiri dari 10 kasus kekerasan fisik dan 7 kasus kekerasan seksual, semuanya kasus kekerasan terhadap anak.

"Sedangkan untuk kasus kekerasan yang terjadi perempuan pada tahun lalu tidak ada,"katanya.

Ia mengatakan jika dibandingkan dengan tahun 2017, angka kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terjadi pada tahun 2018 mengalami penurunan sekitar 14 kasus.

Pada tahun 2017 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak terjadi sebanyak 31 kasus dengan rincian 28 kasus terhadap anak dan 3 kasus kekerasan terhadap perempuan.

Ia mengatakan tahun 2019 ini pemerintah menargetkan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terjadi di Bangka Selatan harus lebih rendah dari tahun sebelumnya.

"Tahun ini harus kurang dari tahun lalu, kalau tidak bisa menyelesaikan kasus dilimpahkan ke provinsi, soalnya tidak psikologi dan psikiater dan LBH tidak ada. Karena tidak ada UPT, kalau minta bantuan hukum pengacara ke provinsi," katanya.

Pewarta: Eko Septianto Rasyim

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019