Mentok, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, mengajak warga berani melapor jika menemukan adanya dugaan tindak kekerasan terhadap anak dan perempuan yang terjadi di lingkungan masing-masing.
"Jangan takut untuk melapor kepada Satuan Tugas Perlindungan Perempuan dan Anak (Satgas PPA) Bangka Barat, ini untuk kebaikan kita bersama dan melindungi generasi penerus dari berbagai tindak kekerasan," kata Wakil Bupati Bangka Barat Bong Ming Ming di Mentok, Rabu.
Menurut ia, tindak kekerasan terhadap anak dan perempuan perlu mendapatkan perhatian serius dalam upaya pencegahan bersama, salah satunya dengan memberikan tindakan tegas kepada pelaku agar menjadi efek jera dan kejadian serupa tidak terulang.
"Anak-anak adalah generasi penerus kita yang akan melanjutkan pembangunan di daerah dan bangsa, begitu juga kaum perempuan, harus kita jaga mereka," katanya.
Ia mengatakan masyarakat perlu bertindak proaktif dalam upaya pencegahan terjadinya kekerasan terhadap anak dan perempuan dengan cara berani menyampaikan informasi kepada petugas jika ditemukan adanya dugaan kekerasan.
"Kita juga akan siapkan nomor telepon bantuan dan ruang khusus untuk keluarga korban agar bisa melapor, tanpa ada rasa takut atau malu," ujarnya.
Berdasarkan data Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Bangka Barat, selama periode Januari hingga September 2023 tercatat 16 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Sebagai salah satu upaya pemerintah dalam memberikan perlindungan bagi anak dan perempuan, Pemkab Bangka Barat telah menggelar pelatihan pencatatan dan pelaporan kasus kekerasan terhadap perempuan, kekerasan terhadap anak, serta tindak pidana perdagangan orang dan anak yang berhadapan dengan hukum.
Selain itu, pemkab juga mengajak peran serta seluruh elemen untuk senantiasa melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai peran penting membangun keluarga harmonis.
"Peran keluarga dan orang tua itu penting, sentuh anak-anaknya dengan kasih sayang dan cinta, ajari soal agama yang baik dan benar. Terus peran dari sekolah, bagaimana tenaga pengajar memberikan edukasi yang benar tentang hal ini," katanya.
Wabup berpesan agar perangkat desa dan masyarakat juga ikut berperan dalam menciptakan lingkungan yang ramah anak dan nyaman buat perempuan.
Berita Terkait
Kuasa hukum Isma Safitri minta APH bersikap adil lanjutkan perkara hingga tuntas
2 Oktober 2024 16:27
Natalie Yuri Kemal ajak perempuan bersuara
2 Oktober 2024 15:12
Hari Kesaktian Pancasila hingga kasus KDRT anggota DPRD
2 Oktober 2024 05:30
Polresta Pangkalpinang resmi tetapkan anggota DPRD Babel jadi tersangka KDRT
1 Oktober 2024 23:10
Polisi usut dugaan presenter lakukan KDRT kepada istrinya di Jaksel
19 Agustus 2024 21:57
Ini motif KDRT suami kepada selebgram Intan Nabila
14 Agustus 2024 12:59