Sungailiat, Babel (Antaranews Babel) - PT Timah Tbk dipercaya pemerintah untuk menguasai cadangan mineral dan batu bara (minerba) Indonesia dalam jangka panjang.
"Kepercayaan ini menjadi tanggung jawab cukup besar, sekaligus pekerjaan rumah jangka panjang bagi perusahaan yang saat ini tengah dipersiapkan untuk menguasai cadangan penambangan mineral dan batu bara di Indonesia," kata General Manager (GM) PT Timah Tbk Wilayah Operasi Bangka Belitung, Ahmad Syamhadi di Sungailiat, Rabu, saat rapat bersama dengan Kejaksaan Negeri Sungailiat, Kepulauan Bangka Belitung.
Selain itu PT Timah Tbk yang resmi menjadi bagian pemegang induk perusahaan BUMN industri pertambangan, juga dipercaya melakukan penambangan nikel milik Brasil yang batas waktu investasinya sudah jatuh tempo.
Oleh karena itu, PT Timah Tbk pun dituntut harus mampu menjadi pertambangan kelas dunia "world class mining", dengan target pertumbuhan perusahaan hingga mencapai 50 persen.
"Kepercayaan tersebut sudah menjadi bagian dari misi dan visi perusahaan dan tidak mungkin dapat tercapai jika tidak membangun hubungan yang harmonis dengan pemangku kepentingan," jelasnya.
Ia mengatakan berdasarkan pengalaman, mengelola penambangan biji timah banyak ragam permasalahan, termasuk soal peraturan dan hukum.
Karenanya, ia ingin memastikan bahwa operasi penambangan biji timah yang dilakukan PT Timah Tbk sudah sesuai dengan kaidah hukum, melalui kerja sama, komunikasi, dan koordinasi dengan lembaga berwenang.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
"Kepercayaan ini menjadi tanggung jawab cukup besar, sekaligus pekerjaan rumah jangka panjang bagi perusahaan yang saat ini tengah dipersiapkan untuk menguasai cadangan penambangan mineral dan batu bara di Indonesia," kata General Manager (GM) PT Timah Tbk Wilayah Operasi Bangka Belitung, Ahmad Syamhadi di Sungailiat, Rabu, saat rapat bersama dengan Kejaksaan Negeri Sungailiat, Kepulauan Bangka Belitung.
Selain itu PT Timah Tbk yang resmi menjadi bagian pemegang induk perusahaan BUMN industri pertambangan, juga dipercaya melakukan penambangan nikel milik Brasil yang batas waktu investasinya sudah jatuh tempo.
Oleh karena itu, PT Timah Tbk pun dituntut harus mampu menjadi pertambangan kelas dunia "world class mining", dengan target pertumbuhan perusahaan hingga mencapai 50 persen.
"Kepercayaan tersebut sudah menjadi bagian dari misi dan visi perusahaan dan tidak mungkin dapat tercapai jika tidak membangun hubungan yang harmonis dengan pemangku kepentingan," jelasnya.
Ia mengatakan berdasarkan pengalaman, mengelola penambangan biji timah banyak ragam permasalahan, termasuk soal peraturan dan hukum.
Karenanya, ia ingin memastikan bahwa operasi penambangan biji timah yang dilakukan PT Timah Tbk sudah sesuai dengan kaidah hukum, melalui kerja sama, komunikasi, dan koordinasi dengan lembaga berwenang.
Editor : Rustam Effendi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019