Koba, Babel (Antaranews Babel) - Sejumlah warga Desa Celuak, Kecamatan Simpangkatis, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang tergabung dalam kelompok, berhasil menyulap lahan kritis bekas penambangan bijih timah menjadi areal perkebunan bawang merah dengan produksi mencapai 1,3 ton.

Ketua Kelompok Tani Berkah Abadi Desa Celuak, Soikhu mengatakan saat ini dirinya secara kelompok sudah menggarap hampir satu hektera lubang bekas penambangan bijih timah menjadi areal perkebunan bawang merah.

"Ini berawal dari sebuah tekad dan kepedulian terhadap lingkungan, bermula ingin memulihkan lingkungan menjadi berdaya guna dan bermanfaat secara ekonomi," ujarnya.

Berangkat dari tekad demikian, Soikhu bersama warga yang lain membentuk sebuah kelompok tani dan mengolah lahan kritis itu menjadi areal perkebunan bawang merah.

"Saat ini sudah tertanam sekitar seperempat hektare dan sudah berhasil panen sebanyak 1,3 ton dengan waktu tanam 55 hari," ujarnya.

Ia mengaku membudidayakan bawang merah di kawasan eks pertambangan bijih timah sebuah pekerjaan setengah "gila" namun karena kerja keras dan tekad yang kuat sehingga pada akhirnya mendapatkan hasil sesuai harapan.

"Memang besar tantangannya membuka lahan perkebunan di lahan bekas tambang timah karena kami tidak hanya mengolah dan menanam saja, tetapi juga merehab lahan yang sudah rusak dan tentu saja biayanya cukup besar dibanding berkebun di lahan biasa," katanya.

Menurut dia, dengan harga bawang merah Rp25.000 per kilogram masih bisa mendapatkan untung setelah dikeluarkan biaya operasional.

"Kendati membutuhkan biaya besar mengolah lahan bekas tambang menjadi perkebunan bawang merah, namun setelah dihitung-hitung kami masih bisa mendapatkan untung," ujarnya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019