Koba, Babel (Antaranews Babel) - Empat unit jembatan di Kecamatan Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung rusak diterjang banjir.
"Akibat tingginya curah hujan, beberapa sungai meluap dan merusak infrastruktur fisik jembatan pada empat titik," kata Kepala Desa Perlang, Rusliyadi di Koba, Rabu.
Ia menjelaskan, satu dari empat unit jembatan tersebut kerusakannya cukup parah karena putus total yaitu jembatan penghubung Desa Perlang ke Dusun Sadap.
"Struktur jembatan putus total dan ambrol akibat tingginya curah hujan sejak Senin (11/2) pagi hingga malam dan kondisi tersebut sempat membuat akses transportasi putus total," ujarnya.
Ia mengatakan, pemerintah daerah sudah membangun jembatan darurat dan pada Selasa (12/2) sudah bisa dilewati kendaraan roda dua.
"Kami terus berkoordinasi dengan dinas terkait untuk segera membangun jembatan tersebut karena jembatan itu akses yang menghubung antar desa," ujarnya.
Ia mengatakan, ambrolnya jembatan karena kondisi tebing alur sungai yang cukup labil sehingga rawan tergerus dan longsor apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
"Tentu kami berharap kondisi ini segera pulih sehingga akses transportasi kembali lancar, mengingat jembatan tersebut satu-satunya infrastruktur penghubung antar desa," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
"Akibat tingginya curah hujan, beberapa sungai meluap dan merusak infrastruktur fisik jembatan pada empat titik," kata Kepala Desa Perlang, Rusliyadi di Koba, Rabu.
Ia menjelaskan, satu dari empat unit jembatan tersebut kerusakannya cukup parah karena putus total yaitu jembatan penghubung Desa Perlang ke Dusun Sadap.
"Struktur jembatan putus total dan ambrol akibat tingginya curah hujan sejak Senin (11/2) pagi hingga malam dan kondisi tersebut sempat membuat akses transportasi putus total," ujarnya.
Ia mengatakan, pemerintah daerah sudah membangun jembatan darurat dan pada Selasa (12/2) sudah bisa dilewati kendaraan roda dua.
"Kami terus berkoordinasi dengan dinas terkait untuk segera membangun jembatan tersebut karena jembatan itu akses yang menghubung antar desa," ujarnya.
Ia mengatakan, ambrolnya jembatan karena kondisi tebing alur sungai yang cukup labil sehingga rawan tergerus dan longsor apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
"Tentu kami berharap kondisi ini segera pulih sehingga akses transportasi kembali lancar, mengingat jembatan tersebut satu-satunya infrastruktur penghubung antar desa," ujarnya.
Editor : Rustam Effendi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019