Pangkalpinang, (ANTARA Babel) - Sate menjadi menu yang paling diburu warga Kota Pangkalpinang untuk merayakan malam pergantian tahun.
    
"Sudah seperti menjadi tradisi di keluarga kami kalau malam Tahun Baru harus dirayakan dengan pesta bakar-bakar seperti sate dan jagung," kata Rinaldi (21) di Pangkalpinang, Senin.
    
Meski demikian, keluarga Rinaldi tahun ini tidak sempat mengolah sendiri hidangan satenya, oleh sebab itu ia harus berburu sate di seputar Kota Pangkalpinang.
    
"Tahun ini kami terpaksa membeli sate setengah jadi di tukang-tukang sate karena Mama yang biasa membuat sate sedang tidak enak badan," kata Rinaldi.
    
Sementara itu, seolah sudah mengantisipasi kejadian seperti ini, salah seorang pemilik kedai sate di Pangkalpinang, Heryanto (44), mengatakan telah menyiapkan lebih banyak sate.
    
"Khusus untuk tahun baru, kami sudah menyiapkan 3000 tusuk sate, kalau pada hari biasa kami hanya menyiapkan 1000 tusuk," kata Heryanto.
    
Sayangnya, harga daging ayam yang menjadi bahan utama dagangan Heryanto melambung tinggi menjadi dua kali lipat.
    

"Harga daging ayam menjadi Rp40 ribu saat Tahun Baru, naik hampir 100 persen dibanding dengan harga daging ayam pada hari-hari biasa yang hanya Rp25 ribu," katanya.
    
Di sisi lain, Heryanto tidak mungkin menaikkan harga sate ayam jualannya karena berdasarkan pengalaman dagangnya sejak tahun 1992, pembeli tidak akan membeli dagangannya karena terlalu mahal.
    
"Kami menjual sate ayam dengan harga seperti biasa, Rp1.000 per tusuk, itu juga masih ada yang menawar Rp8.00 tiap tusuknya," kata dia.***2***
(T.I027/)

Pewarta:

Editor : Ida


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2012