Sungailiat, (Antara Babel) - Seorang nelayan Desa Penagan, Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, Eman bin Arman (27), meninggal dunia akibat disambar petir saat korban bersama dua orang rekannya melaut di perairan setempat.    

Kapolres Bangka AKBP I Bagus Rai Erlyanto melalui Kapolsek Mendo Barat AKP Hendratmoko di Sungailiat, Selasa, mengatakan informasi yang diterima pihaknya bahwa saat kejadian itu korban bersama dua orang temannya, yakni Abdul Hamid (23) dan Subuhan alias Aan(26).

"Saya mendapat informasi bahwa Eman disambar petir hingga tewas di tengah laut yang terjadi pada Senin (12/5) sekitar pukul 13.30 WIB, dalam kondisi cuaca hujan, sementara Abdul Hamid jatuh ke laut hingga sekarang belum ditemukan," jelasnya.

Ia mengatakan korban meninggal dan korban selamat berhasil dievakuasi ke tepi laut setelah mendapat pertolongan dari nelayan lainnya yang saat itu kebetulan melewati lokasi kejadian.

"Nelayan yang membantu evakuasi korban, adalah Zainudin alias Kutun, nelayan yang berasal dari desa yang sama," jelasnya.

Menurut informasi, kata dia, para korban baik yang selamat maupun meninggal dan hilang, setiap harinya adalah nelayan yang biasa beroperasi dengan menggunakan kapal berkapasitas 20 PK.

"Para korban memang sebagai nelayan dan sudah biasa menangkap kepiting sebagai hasil tangkapan pada saat musim tiba," katanya.     

Sementara korban yang hilang jatuh dari kapalnya akibat sambaran petir hingga kini masih terus dilakukan pencarian oleh anggota Polsek Mendo Barat, Basarnas Bangka Belitung dan dibantu nelayan setempat.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat korban dapat ditemukan dan segera dikembalikan ke keluarganya," katanya.

Pewarta: Oleh Kasmono

Editor : Aprionis


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014