Sungailiat, Babel (Antaranews Babel) - Kapolres Bangka AKPB M. Budi Ariyanto mendukung ajakan bupati daerah itu mengajak masyarakatnya kembali menggunakan sepeda sebagai sarana transportasi dan olahraga.

"Saya mendukung ajakan bupati tersebut untuk kembali membudayakan penggunaan sepeda, dan artinya mengajak masyarakat hidup sehat melalui berolahraga bersepeda," katanya di Sungailiat, Selasa menanggapi ajakan bupati membudayakan penggunaan sepeda.

Ia menilai bupati berpandangan maju seperti halnya di Jepang, di mana di negara itu menggunakan sepeda atau jalan kaki bagi masyarakat lebih banyak dibandingkan dengan sepeda motor dan kendaraan bermotor lainnya.

Meskipun Jepang salah satu negara maju dan produsen kendaraan bermotor, katanya, warganya tidak tertarik ingin memilikinya. Hal yang mereka inginkan hanya hidup sehat karena kesehatan mahal harganya.

"Masyarakat Jepang sudah mengetahui sejak lama betapa penting dan mahalnya nilai kesehatan itu sebagaimana pepatah `Men sano in corpore sano`? di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yg sehat," katanya.

Ia mengatakan pentingnya masyarakat sehat dan berpikir pun dengan sehat, dan tidak ada berpikiran negatif.

"Semua akan terkait dan terhubung jika dikaitkan dengan seberapa besar kualitas kesehatan masyarakat," katanya.

Pihaknya sudah mempunyai tim-tim gowes, baik tim gowes internal Polri yang sering disebut dengan patroli bersepeda maupun tim gowes Gojali Polres Bangka yang setiap seminggu, baik Jumat, Sabtu, maupun Minggu mengadakan gowes bareng.

"Mari hidup sehat agar kita tetap berpikir sehat," katanya.

Salah satu warga Indonesia yang di berada di Jepang, Yayan Hernuryadin, saat dihubungi melalui layanan WhatsApp mengatakan bahwa penggunaan sepeda oleh warga Jepang lebih dominan dibandingkan dengan sepeda motor maupun mobil.

"Masyarakat menggunakan sepeda hampir 80 persen dibandingkan yang menggunakan motor atau mobil," katanya.

Masyarakat Jepang lebih memilih menggunakan sepeda selain lebih murah dan menyehatkan, pajak kendaraan bermotor termasuk bayar parkir harganya cukup mahal.

"Bayar parkir mobil saja di tempat saya mengontrak apartement bisa mencapai Rp1,3 juta per bulan," katanya.

Masyarakat Jepang, katanya, menggunakan mobil atau sepeda motor hanya seperlunya saja atau saat bepergian dengan jarak tempuh yang jauh. Pemerintah disini juga memanjakan pengguna sepeda dengan menyediakan jalur khusus.

"Anak-anak pelajar sampai tingkat SMA tidak ada yang memakai motor kecuali mahasiswa yang sudah diperbolehkan membawa kendaraan," katanya.

Pewarta: Kasmono

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019