Sebanyak 600 prajurit TNI Zipur 8 dan Batalyon Infantri 431 dari Kodam Wirabuana, Makassar yang akan melanjutkan pembangunan Jalan Trans Papua di Kabupaten Nduga, akan tiba di Pelabuhan Paumako Timika pada Sabtu (9/3).
Kepala Staf Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi di Timika, Jumat, mengatakan para prajurit TNI tersebut menumpang Kapal Motor Tatamailau milik PT Pelni.
"Esok pagi mereka akan tiba di Pelabuhan Paumako Timika. Nantinya mereka akan diberangkatkan ke Nduga untuk melanjutkan pembangunan Jalan Trans Papua di sana," jelas Kolonel Aidi.
Ia mengatakan ruas Jalan Trans Papua yang menghubungkan Mumugu Kabupaten Asmat menuju Wamena Kabupaten Jayawijaya cukup panjang. Untuk diketahui, ruas jalan Wamena-Paro sepanjang 97,6 kilometer dan ruas jalan Paro-Mumugu sepanjang 136,2 kilometer.
Dengan kondisi jalan yang panjang serta medan geografis yang berat itu, katanya, prajurit TNI yang nantinya akan terlibat dalam pembangunan Jalan Trans Papua akan dibagi dua kelompok. Satu kelompok akan dikerahkan dari Wamena melalui Jayapura. Sementara kelompok lainnya akan dikerahkan dari Nduga melalui Timika.
Berdasarkan informasi yang diterima dari Balai Besar Pembangunan Jalan Nasional (BBPJN) XI Jayapura, masih terdapat 21 jembatan pada ruas Jalan Trans Papua yang belum dikerjakan. Keseluruhan jumlah jembatan di sepanjang ruas Jalan Trans Papua itu sebanyak 32.
"Sebanyak 21 jembatan itu yang nanti akan dikerjakan oleh TNI. Mungkin menyangkut tenaga ahli tetap kami butuhkan dari pihak kontraktor yaitu PT Istaka Karya dan PT Brantas Abipraya. Sementara untuk tenaga pekerja, operator dan lainnya semuanya dari TNI," jelas Kolonel Aidi.
Ia menegaskan pembangunan Jalan Trans Papua yang menghubungkan Mumugu-Wamena itu terpaksa dilanjutkan oleh TNI menyusul kasus pembantaian belasan pekerja PT Istaka Karya oleh Kelompok Kriminal Bersenjata/KKSB pada awal Januari di Kabupaten Nduga.
Guna mendukung program tersebut, selain mengerahkan pasukan Zeni Konstruksi TNI AD yang bertugas melanjutkan pembangunan Jalan Trans Papua, Mabes TNI juga mengerahkan pasukan Infantri Kostrad untuk memberikan perlindungan dan pengamanan bagi pasukan yang melakukan pekerjaan pembangunan Jalan Trans Papua.
Pada Kamis (7/3), tiga orang prajurit TNI AD gugur saat kontak tembak dengan KKSB Nduga pimpinan Egianus Kogoya. Kontak tembak tersebut terjadi di Distrik Mugi Kabupaten Nduga.
Ketiga prajurit TNI yang gugur atas nama Serda Mirwariyadin, Serda Yusdin dan Serda Siswanto Bayu Aji.
Jenazah ketiga prajurit TNI tersebut telah diterbangkan ke kampung halaman mereka masing-masing pada Jumat siang. Jenazah Serda Mirwariyadin asal NTB dan Serda Siswanto Bayu Aji asal Grobokan Jawa Tengah diterbangkan dengan pesawat Garuda Indonesia dari Timika menuju Denpasar dan Jakarta pada pukul 10.30 WIT. Sementara jenazah Serda Yusdin asal Palopo, Sulawesi Selatan diterbangkan dengan pesawat Sriwijaya Air dari Timika menuju Makassar pada pukul 12.00 WIT.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
Kepala Staf Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi di Timika, Jumat, mengatakan para prajurit TNI tersebut menumpang Kapal Motor Tatamailau milik PT Pelni.
"Esok pagi mereka akan tiba di Pelabuhan Paumako Timika. Nantinya mereka akan diberangkatkan ke Nduga untuk melanjutkan pembangunan Jalan Trans Papua di sana," jelas Kolonel Aidi.
Ia mengatakan ruas Jalan Trans Papua yang menghubungkan Mumugu Kabupaten Asmat menuju Wamena Kabupaten Jayawijaya cukup panjang. Untuk diketahui, ruas jalan Wamena-Paro sepanjang 97,6 kilometer dan ruas jalan Paro-Mumugu sepanjang 136,2 kilometer.
Dengan kondisi jalan yang panjang serta medan geografis yang berat itu, katanya, prajurit TNI yang nantinya akan terlibat dalam pembangunan Jalan Trans Papua akan dibagi dua kelompok. Satu kelompok akan dikerahkan dari Wamena melalui Jayapura. Sementara kelompok lainnya akan dikerahkan dari Nduga melalui Timika.
Berdasarkan informasi yang diterima dari Balai Besar Pembangunan Jalan Nasional (BBPJN) XI Jayapura, masih terdapat 21 jembatan pada ruas Jalan Trans Papua yang belum dikerjakan. Keseluruhan jumlah jembatan di sepanjang ruas Jalan Trans Papua itu sebanyak 32.
"Sebanyak 21 jembatan itu yang nanti akan dikerjakan oleh TNI. Mungkin menyangkut tenaga ahli tetap kami butuhkan dari pihak kontraktor yaitu PT Istaka Karya dan PT Brantas Abipraya. Sementara untuk tenaga pekerja, operator dan lainnya semuanya dari TNI," jelas Kolonel Aidi.
Ia menegaskan pembangunan Jalan Trans Papua yang menghubungkan Mumugu-Wamena itu terpaksa dilanjutkan oleh TNI menyusul kasus pembantaian belasan pekerja PT Istaka Karya oleh Kelompok Kriminal Bersenjata/KKSB pada awal Januari di Kabupaten Nduga.
Guna mendukung program tersebut, selain mengerahkan pasukan Zeni Konstruksi TNI AD yang bertugas melanjutkan pembangunan Jalan Trans Papua, Mabes TNI juga mengerahkan pasukan Infantri Kostrad untuk memberikan perlindungan dan pengamanan bagi pasukan yang melakukan pekerjaan pembangunan Jalan Trans Papua.
Pada Kamis (7/3), tiga orang prajurit TNI AD gugur saat kontak tembak dengan KKSB Nduga pimpinan Egianus Kogoya. Kontak tembak tersebut terjadi di Distrik Mugi Kabupaten Nduga.
Ketiga prajurit TNI yang gugur atas nama Serda Mirwariyadin, Serda Yusdin dan Serda Siswanto Bayu Aji.
Jenazah ketiga prajurit TNI tersebut telah diterbangkan ke kampung halaman mereka masing-masing pada Jumat siang. Jenazah Serda Mirwariyadin asal NTB dan Serda Siswanto Bayu Aji asal Grobokan Jawa Tengah diterbangkan dengan pesawat Garuda Indonesia dari Timika menuju Denpasar dan Jakarta pada pukul 10.30 WIT. Sementara jenazah Serda Yusdin asal Palopo, Sulawesi Selatan diterbangkan dengan pesawat Sriwijaya Air dari Timika menuju Makassar pada pukul 12.00 WIT.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019