Panglima Kostrad Cadangan Strategi Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen TNI Besar Harto Karyawan mengunjungi sejumlah pos satuan tugas (satgas) pengamanan perbatasan (pamtas) RI-Papua Nugini (PNG) Yonif PR 328/DGH di Skouw, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua, Rabu.
Didampingi Danrem 172/PWY Kolonel Inf J Binsar P Sianipar dan komandan satgas pamtas Yonif PR 328/DGH Mayor Inf Erwin Iswari, Pangkostrad mengunjungi dan meninjau Pos Satgas Muara Tami.
Disini, Pangkostrad berkomunikasi dengan seluruh personel satgas dan berpesan agar yang bertugas dapat menjadi contoh dan teladan bagi masyarakat yang ada di wilayah penugasan.
"Prajurit Kostrad harus profesional dalam pengabdian kepada bangsa dan negara," ujar Pangkostrad.
Selanjutnya Pangkostrad bersama rombongan bergerak menuju Pos Kotis Yonif 328/DGH di perbatasan Skouw-Wutung.
Pangkostrad dan rombongan langsung disambut dengan tarian adat masyarakat perbatasan serta prosesi injak piring, yang kemudian di sambut Wakil Walikota Jayapura Rustan Saru serta unsur muspida setempat dan para perwira Yonif 328/DGH.
Disela kunjungannya di perbatasan, Pangkostrad bertatap muka dengan para prajurit dan memberikan pengarahan.
Dalam pengarahannya, Pangkostrad berharap agar setiap prajurit bersikap ramah tamah kepada rakyat dan membantu rakyat.
"Prajurit Kostrad harus punya semangat, niat dan tekad dalam melaksanakan tugas. Selain itu prajurit harus berwibawa serta hindari sifat-sifat yang tidak baik. Karena dengan kewibawaan prajurit maka akan dapat disegani oleh rakyat," katanya.
Ia menambahkan bahwa prajurit harus bisa mengayomi masyarakat dengan santun dan berkomunikasi yang baik. Selain itu harus mampu membela dirinya apabila menghadapi bahaya di daerah penugasan sehingga para prajurit siap membela bangsa dan negara.
Pangkostrad juga menginginkan agar setiap prajurit dapat mengantisipasi setiap perkembangan situasi dan selalu siap siaga menghadapi situasi apapun.
"Dengan kemampuan, setiap prajurit harus dapat merencanakan dan menganalisa sesuatu hal dari apa yang dilihat maupun di dengar selama di daerah penugasan sehingga prajurit dapat mengambil keputusan yang tepat dilapangan," katanya.
Pangkostrad menegaskan agar setiap prajurit dapat mengasah kemampuan dengan membaca situasi yang ada di sekitar daerah operasi baik itu kearifan lokal maupun masyarakat di wilayah penugasanmua.
Sebelumnya, pada Rabu pagi di Bandara udara Sentani, Kabupaten Jayapura Pangkostrad Letjen TNI Besar Harto Karyawan dan rombongan disambut Danlanud Silas Papare Jayapura Marsma TNI Tri Wibowo, Wakapolda Papua Brigjen Jakobus Marjuki, Danrem 172/PWY Kolonel Inf J Binsar P Sianipar, Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Kodam Cenderawasih Ny Pandit Sembiring serta pengurus.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
Didampingi Danrem 172/PWY Kolonel Inf J Binsar P Sianipar dan komandan satgas pamtas Yonif PR 328/DGH Mayor Inf Erwin Iswari, Pangkostrad mengunjungi dan meninjau Pos Satgas Muara Tami.
Disini, Pangkostrad berkomunikasi dengan seluruh personel satgas dan berpesan agar yang bertugas dapat menjadi contoh dan teladan bagi masyarakat yang ada di wilayah penugasan.
"Prajurit Kostrad harus profesional dalam pengabdian kepada bangsa dan negara," ujar Pangkostrad.
Selanjutnya Pangkostrad bersama rombongan bergerak menuju Pos Kotis Yonif 328/DGH di perbatasan Skouw-Wutung.
Pangkostrad dan rombongan langsung disambut dengan tarian adat masyarakat perbatasan serta prosesi injak piring, yang kemudian di sambut Wakil Walikota Jayapura Rustan Saru serta unsur muspida setempat dan para perwira Yonif 328/DGH.
Disela kunjungannya di perbatasan, Pangkostrad bertatap muka dengan para prajurit dan memberikan pengarahan.
Dalam pengarahannya, Pangkostrad berharap agar setiap prajurit bersikap ramah tamah kepada rakyat dan membantu rakyat.
"Prajurit Kostrad harus punya semangat, niat dan tekad dalam melaksanakan tugas. Selain itu prajurit harus berwibawa serta hindari sifat-sifat yang tidak baik. Karena dengan kewibawaan prajurit maka akan dapat disegani oleh rakyat," katanya.
Ia menambahkan bahwa prajurit harus bisa mengayomi masyarakat dengan santun dan berkomunikasi yang baik. Selain itu harus mampu membela dirinya apabila menghadapi bahaya di daerah penugasan sehingga para prajurit siap membela bangsa dan negara.
Pangkostrad juga menginginkan agar setiap prajurit dapat mengantisipasi setiap perkembangan situasi dan selalu siap siaga menghadapi situasi apapun.
"Dengan kemampuan, setiap prajurit harus dapat merencanakan dan menganalisa sesuatu hal dari apa yang dilihat maupun di dengar selama di daerah penugasan sehingga prajurit dapat mengambil keputusan yang tepat dilapangan," katanya.
Pangkostrad menegaskan agar setiap prajurit dapat mengasah kemampuan dengan membaca situasi yang ada di sekitar daerah operasi baik itu kearifan lokal maupun masyarakat di wilayah penugasanmua.
Sebelumnya, pada Rabu pagi di Bandara udara Sentani, Kabupaten Jayapura Pangkostrad Letjen TNI Besar Harto Karyawan dan rombongan disambut Danlanud Silas Papare Jayapura Marsma TNI Tri Wibowo, Wakapolda Papua Brigjen Jakobus Marjuki, Danrem 172/PWY Kolonel Inf J Binsar P Sianipar, Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Kodam Cenderawasih Ny Pandit Sembiring serta pengurus.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019