Koba (Antara Babel) - Batu hias asal Provinsi Bangka Belitung (Babel) dipamerkan dalam acara Pekan Wisata Nasional (PWN) di kawasan Monumen Nasional (Monas) Jakarta, 23 - 25 Mei 2014.
Ketua Komunitas Batu Hias Provinsi Babel, Zaidi mengatakan, Minggu, batu hias khas Babel memiliki keunikan dan bentuk yang beraneka ragam sehingga menarik perhatian pengunjung.
"Mengoleksi batu hias bagian dari hobi, kerajinan, kreativitas dan keikutsertaan pada pameran di Monas hanya sebagai ajang promosi batu hias khas Babel yang memiliki keindahan dan keunikan," katanya.
Ia menjelaskan, ada sejumlah jenis batu hias yang dipromosikan dalam Pekan Wisata Nasional tersebut, di antaranya batu jenis kinyang, indgres, ros kuas, batu satam, meta, dan kinyang teh.
"Sejumlah batu hias dari berbagai nama itu hanya ditemukan di Bangka Belitung, tidak ada di daerah lain. Bentuknya unik dan menarik," katanya.
Ia menjelaskan, stand pameran batu hias asal Babel diserbu pengunjung, tidak hanya dari dalam mengeri tetapi juga dari luar negeri seperti Jepang, Tiongkok, dan negara Asia lainnya yang hobi mengoleksi batu hias.
"Kebanyakan pengunjung tertarik dengan batu satam, karena batu berwarna hitam ini hanya ditemukan di Bangka Belitung. Batu jenis ini biasanya ditemukan penambang saat menggali bijih timah," ujarnya.
Menurut dia, sekarang batu hias asal Bangka Belitung cukup dikenal masyarakat luar daerah karena sudah teruji kualitas dan bentuknya yang unik.
"Selain itu kami dari komunitas yang hobi mengoleksi batu hias ini terus gencar mempromosikan batu hias lokal melalu internet dan media jejaring sosial, Alhamdulillah sekarang banyak sekali peminatnya, baik dari penggemar batu hias di berbagai wilayah Indonesia maupun dari dari berbagai negara di dunia, terutama Timur Tengah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014
Ketua Komunitas Batu Hias Provinsi Babel, Zaidi mengatakan, Minggu, batu hias khas Babel memiliki keunikan dan bentuk yang beraneka ragam sehingga menarik perhatian pengunjung.
"Mengoleksi batu hias bagian dari hobi, kerajinan, kreativitas dan keikutsertaan pada pameran di Monas hanya sebagai ajang promosi batu hias khas Babel yang memiliki keindahan dan keunikan," katanya.
Ia menjelaskan, ada sejumlah jenis batu hias yang dipromosikan dalam Pekan Wisata Nasional tersebut, di antaranya batu jenis kinyang, indgres, ros kuas, batu satam, meta, dan kinyang teh.
"Sejumlah batu hias dari berbagai nama itu hanya ditemukan di Bangka Belitung, tidak ada di daerah lain. Bentuknya unik dan menarik," katanya.
Ia menjelaskan, stand pameran batu hias asal Babel diserbu pengunjung, tidak hanya dari dalam mengeri tetapi juga dari luar negeri seperti Jepang, Tiongkok, dan negara Asia lainnya yang hobi mengoleksi batu hias.
"Kebanyakan pengunjung tertarik dengan batu satam, karena batu berwarna hitam ini hanya ditemukan di Bangka Belitung. Batu jenis ini biasanya ditemukan penambang saat menggali bijih timah," ujarnya.
Menurut dia, sekarang batu hias asal Bangka Belitung cukup dikenal masyarakat luar daerah karena sudah teruji kualitas dan bentuknya yang unik.
"Selain itu kami dari komunitas yang hobi mengoleksi batu hias ini terus gencar mempromosikan batu hias lokal melalu internet dan media jejaring sosial, Alhamdulillah sekarang banyak sekali peminatnya, baik dari penggemar batu hias di berbagai wilayah Indonesia maupun dari dari berbagai negara di dunia, terutama Timur Tengah," katanya.
Editor : Aprionis
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014