Sungailiat (Antara Babel) - Ketua Dewan Daerah Walhi Indonesia, Dadang Sudardja mengatakan, Indonesia dengan rentang wilayah kepulauan memiliki potensi yang sangat besar untuk energi terbaharukan.
"Dengan pontensi kekayaan alam yang dimilikinya dan dikelola dengan baik dan benar akan mampu mencukupi kebutuhan nasional termasuk energi listrik," katanya di Sungailiat, Rabu.
Sebagai negara tropis kekayaan alam Indonesia memiliki panas matahari sebesar 4,8 kilowatt permeter persegi perhari, angin tiga sampai enam meter perdetik, air sebesar 450 megawatt serta sejumlah potensi alam lainnya seperti panas bumi atau geothermal sebesar 26 megawatt serta biomassa sebesar 50 megawatt.
"KIta ambil contoh untuk di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki potensi matahari dan gelombang serta anginnya, jika mampu membuat kebijakannya faham bagaimana cara untuk memanfaatkan sumber energi itu kekayaan ini dapat menjadi lumbung energi terbaharukan," katanya.
Menurutnya, pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung seharus tidak perlu membangun PLTU untuk memenuhi kebutuhan energi listrik untuk masyarakat, namun cukup mengembangkan kekayaan alamnya yang mengandung pontensi cukup besar seperi, energi matahari, angin dan gelombang air laut.
Dadang Sudardja menyatakan, bahwa Walhi tidak akan menerima atau menolak energi listrik tenaga nuklir yang akan diterapkan pemerintah Indonesia disejumlah daerah karena garis perjuangan Walhi adalah pro lingkungan.
"Kita memiliki banyak pontensi lainnya yang tidak harus menggunakan energi nuklir yang justru dapat mengkhawatirkan masyarakat setempat," ujarnya.
Ia mengatakan, dalam hal ini suatu kesamaan pemahamaan antara masyarakat dan pemerintah baik pusat maupun daerah agar penggunaan energi nuklir untuk memenuhi pasokan listrik bukan jalan satu-satunya, masih banyak energi alam yang belum dimanfaatkan maksimal.
