Mukomuko (ANTARA News) - Warga Kecamatan Ipuh, Kabupaten Mukomuko,
Provinsi Bengkulu, berharap pihak terkait menghentikan kebiasaan
anak-anak mengkonsumsi obat batuk jenis sirup secara berlebihan diduga
untuk mabuk.
"Saat ini anak-anak kebiasaan meminum obat batuk jenis sirup dalam
jumlah banyak. Mereka minum itu untuk mabuk," kata tokoh masyarakat Desa
Medan Jaya, Andes, di Mukomuko, Jumat.
Andes mengatakan hal itu kepada tokoh agama di wilayah itu agar
disampaikan kepada masyarakat supaya menjaga dan melarang anak-anak
bebas bergaul dan mengkonsumsi obat batuk.
Ia berharap, tokoh agama di wilayah itu menyampaikan dalam setiap
ceramahnya di Masjid agar melarang anak-anak melakukan hal tersebut.
Minimal, lanjutnya, disampaikan kepada setiap orang tua agar
menjaga dan mengawasi anak-anaknya agar tidak melakukan perbuatan buruk
tersebut.
Menurut dia, bukan rahasia umum lagi, jika di wilayah itu anak-anak
melakukan hal itu. Mereka melakukannya bersama-sama di bawah pohon.
"Kalau tidak dari sekarang maka masa depan anak-anak di wilayah ini akan rusak," ujarnya.
Tokoh Desa Medan Jaya lainnya, Abadi mengatakan itu merupakan
tugas aparat polisi setempat untuk melarang anak-anak tersebut.
Selain itu, lanjutnya, tugas dari orang tua untuk mengawasi dan
melarang anak-anak meminum obat batuk secara berlebihan. Karena obat
apapun kalau diminum berlebihan akan merusak kesehatan.
Berita Terkait
8 minuman ini bantu BAB dengan segera
10 November 2024 13:42
Minuman yang dapat tingkatkan risiko stroke
3 Oktober 2024 17:37
Kaitan minum alkohol dengan perlindungan pada keracunan makanan
22 September 2024 17:54
Minuman manis tidak lebih baik dari nasi
28 Agustus 2024 11:27
Hoaks! IDI rilis 19 minuman mengandung Aspartam yang sebabkan kanker otak
21 Agustus 2024 23:01
Satpol PP Belitung amankan puluhan botol dan kampil minuman keras arak
15 Agustus 2024 21:56
PT Timah latih siswa SLB buat produk olahan minuman melalui program "Entrepreneur Difabel"
6 Agustus 2024 22:01
Minuman dengan pemanis buatan berisiko mengganggu denyut jantung
19 Maret 2024 08:54