Jakarta (ANTARA) - Tim penyelam dari Satuan Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI Angkatan Laut menemukan bagian tubuh diduga korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air PK-CLC register SJ 182 di Kepulauan Seribu.
Pewarta Antara yang mengikuti proses evakuasi, Minggu sekitar pukul 09.40 WIB melaporkan organ tubuh itu diangkat dari bawah air dengan kedalaman 17-20 meter.
Bagian tubuh itu telah tercampur dengan beberapa potongan puing pesawat, yang terus diangkat dari bawah air.
"Masih banyak potongan di bawah air," kata Dankima Satkopaska Koarmada I, Mayor Laut (P) Edy Tirtayasa saat mengangkat potongan puing dari bawah air.
Baca juga: Tim SAR kirim dua kantong jenazah temuan Sriwijaya ke RS Polri
Baca juga: Kapten Afwan berangkat tergesa-gesa dan ucapkan permintaan maaf
Edi mengatakan Satkopaska menurunkan empat tim untuk membantu pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di Kepulauan Seribu.
Satu tim berada di KRI Teluk Gilimanuk, satu tim di KRI Rigel-933 dan dua tim berangkat menggunakan dua sea rider.
"Sebagian penyelam pernah ikut membantu evakuasi pencarian pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang pada tahun 2018 lalu," tutur Edy.
Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.
Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.
Pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.
Berdasarkan data manifest, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.
Keberadaan pesawat itu tengah dalam investigasi dan pencarian oleh Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Koordinasi langsung dilakukan dengan berbagai pihak, baik Kepolisian, TNI maupun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Sejumlah armada angkatan laut milik TNI dikerahkan, sekitar 10 kapal diterjunkan ke lokasi diduga jatuhnya pesawat di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Di antara kapal-kapal TNI AL yang dikerahkan yakni KRI Teluk Gilimanuk-531 mengangkut para kru SAR dan juga awak media. Lalu KRI Rigel-933 milik Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL (Pushidrosal).
Berita Terkait
Sriwijaya Air Group: Operasional tak terpengaruh kasus timah
1 Mei 2024 11:39
Pangdam II/Sriwijaya: TMMD di wilayah Sumbagsel memuaskan
19 Oktober 2023 18:45
KNKT sampaikan hasil investigasi kecelakaan Pesawat Sriwijaya
3 November 2022 14:10
Keluarga penumpang Sriwijaya Air SJ-182 gugat Boeing ke pengadilan
20 Mei 2021 20:48
CVR Sriwijaya Air SJ-182 ditemukan
31 Maret 2021 14:12
BMKG: Sempat ada peringatan dini cuaca saat pesawat SJ-182 akan terbang
3 Februari 2021 19:21
Elfa Azha rilis lagu "Terlalu Sakit" untuk korban Sriwijaya Air SJ182
3 Februari 2021 12:50
JR Babel Serahkan Santunan ke Keluarga Crew Sriwijaya Air SJ-182
22 Januari 2021 17:03