Muntok (Antara Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung tahun ini membangun tiga unit tambatan perahu permanen untuk membantu nelayan menyandarkan perahunya selama tidak melaut.
"Tahun ini akan kami bangun di tiga lokasi, masing-masing di Desa Rambat, Sukal dan Belolaut," ujar Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Barat, Yopie Mardianta di Muntok, Selasa.
Ia menerangkan, untuk merealisasikan pembangunan tambatan perahu nelayan tradisional tersebut pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp2,28 miliar.
Tambatan perahu yang akan dibangun di Desa Rambat dan Sukal masing-masing senilai Rp770 juta, sedangkan di Belolaut Rp740 juta.
"Realisasi pembangunan tambatan perahu ini merupakan salah satu bentuk keseriusan pemerintah membantu nelayan lokal sekaligus meningkatkan motivasi mereka menekuni usaha yang digelutinya," kata dia.
Ia mengatakan, khusus tambatan perahu yang akan dibangun di Sukal, Kecamatan Muntok, tambatan tersebut dikhususkan bagi nelayan setempat yang menggeluti budi daya kerang darah.
Pada tahun sebelumnya kami juga sudah mebangun tambatan perahu di lokasi itu, namun untuk nelayan tangkap, sedangkan yang akan dibangun tahun ini untuk membantu nelayan budi daya, kata dia.
Ia mengatakan, pembangunan tambatan perahu merupakan program yang sudah rutin dijalankan, seperti yang sudah dijalankan di tahun sebelumnya di Desa Bakit, Airlintang, dan Pusuk.
Pada 2012, kata dia, pemkab setempat juga berhasil membangun tambatan perahu di Sukal dengan panjang tambatan 68 meter, Anyai 84 meter dan Rukam 116 meter yang masing-masing tambatan diperkirakan mampu menampung lebih dari 100 perahu nelayan.
"Pada 2011 kami juga merealisasikandi Tanjung Punai, Muntok sepanjang 250 meter dengan total anggaran senilai Rp420 juta," katanya.
Ia mengatakan, setelah pembangunan fasilitas terealisasi, pengelolaan sepenuhnya diserahkan kepada nelayan setempat agar mereka memiliki tanggung jawab merawat dan menjaga aset berharga tersebut agar tidak mudah rusak.