Yangon (ANTARA) - Otoritas militer Myanmar akan membebaskan sekitar 700 tahanan dari penjara Insein Yangon pada Rabu, kata kepala penjara Zaw Zaw kepada Reuters.
Namun, kepala penjara itu menolak untuk menyebutkan nama-nama tahanan yang akan dibebaskan.
Lebih dari 5.000 orang telah ditahan sejak militer merebut kekuasaan pada 1 Februari dari pemerintah terpilih Myanmar yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi, menurut sebuah kelompok aktivis.
Sebelumnya, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat (18/6) telah menyerukan penghentian aliran senjata ke Myanmar dan mendesak militer untuk menghormati hasil pemilihan umum pada November 2020 serta membebaskan para tahanan politik, termasuk Suu Kyi.
Pada Sabtu (19/6), kementerian luar negeri Myanmar merilis pernyataan yang menolak resolusi PBB itu.
Pihak militer Myanmar menganggap bahwa resolusi PBB itu dibuat "berdasarkan tuduhan sepihak dan asumsi yang salah".
Menurut kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik, pasukan keamanan Myanmar telah menewaskan sedikitnya 873 pengunjuk rasa sejak kudeta pada 1 Februari. Namun, pihak junta membantah angka itu.
Berita Terkait
Warga Palestina harapkan gencatan senjata juga terjadi di Gaza
30 November 2024 19:06
Jaksa ICC: Tidak ada dasar hukum penangguhan penangkapan Netanyahu
30 November 2024 11:21
Kemlu konfirmasi penangkapan WNI yang coba bunuh lansia di Jepang
29 November 2024 22:50
Hamas serukan kemarahan dunia untuk hentikan genosida Israel di Gaza
29 November 2024 16:51
Australia sahkan larangan anak di bawah 16 tahun gunakan media sosial
29 November 2024 11:25
Semua negara Uni Eropa diwajibkan tangkap Netanyahu
29 November 2024 10:06