Banyuwangi (ANTARA) - Tim Keselamatan Pelayaran pada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan investigasi tenggelamnya KMP Yunicee di Selat Bali, khususnya terkait adanya penumpang yang tidak masuk manifes atau dokumen jasa angkutan pelayaran.
"Kami akan mencari tahu (penumpang tidak masuk manifes) kenapa bisa terjadi seperti itu? Karena ini berhubungan dengan keselamatan seluruh penumpang dan ABK. Jadi penumpang ini harus jadi prioritas, karena di sini ini kapal penyeberangan," kata Ketua Tim Investigator Keselamatan Pelayaran pada KNKT Bambang Irawan di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis.
Ia menjelaskan, kedatangan KNKT ke Posko Tanggap Darurat KMP Yunicee di Pelabuhan Ketapang, melakukan pengumpulan data-data untuk mengetahui pasti penyebab tenggelamnya KMP Yunicee di Selat Bali, pada Selasa (29/6) malam.
Tugas utama Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), menurut Irawan, mengumpulkan berbagai data kecelakaan laut yang menimpa KMP Yunicee, sesuai amanah Undang Undang Nomor 17 Tahun 2018 Pasal 256/257.
"Pada intinya KNKT mengumpulkan berbagai data, baik dari perusahaan pelayaran, ABK, termasuk kondisi cuaca saat itu, dan prosedur pemuatannya serta data lainnya," katanya.
Irawan menegaskan bahwa KNKT belum bisa memberikan pernyataan penyebab tenggelamnya KMP Yunicee, karena tim invetigator harus memperoleh data dan investigasi dari berbagai pihak dan selanjutnya dilakukan analisa bersama sehingga menjadi kesimpulan.
"Kami tidak bisa memberikan pernyataan penyebabnya sekarang, karena masih terlalu dini. Jadi, kami akan mencari dulu data-data semuanya dan dipelajari dan dianalisa, nantinya baru ada kesimpulan," tuturnya.
Irawan menambahkan, KNKT juga akan mengecek riwayat perawatan KMP Yunicee maupun kondisi terakhir kapal feri lintas Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk itu.
"Kapal itu kan ada dokumen perawatannya, bagaimana kondisi terakhir. Itu semua ada dokumen, kami akan pelajari di dokumen itu apakah terus diperbarui atau tidak," katanya.
Hingga hari ketiga tenggelamnya KMP Yunicee di Selat Bali, dari 57 penumpang termasuk ABK, tercatat ada 39 penumpang ditemukan selamat, tujuh penumpang meninggal dunia dan 11 orang lainnya belum ditemukan.
Berita Terkait
KNKT duga pilot akan mendarat darurat di lapangan BSD
20 Mei 2024 18:08
KNKT evakuasi puing pesawat PK-IFP ke Pondok Cabe
19 Mei 2024 19:18
KNKT sampaikan hasil investigasi kecelakaan Pesawat Sriwijaya
3 November 2022 14:10
Anggota DPR minta KNKT pastikan penyebab KMP Yunicee tenggelam
2 Juli 2021 17:18
CVR Sriwijaya Air SJ-182 ditemukan
31 Maret 2021 14:12
KNKT: Sopir Bus Sriwijaya diketahui tidak injak rem saat melaju di Liku Lematang
26 Desember 2019 15:13
KNKT belum bisa pastikan penyebab kecelakaan Pesawat Twin Otter DHC6
23 September 2019 10:09
KNKT: Ada tarik-menarik kendali manual pilot dan sistem otomatis pesawat JT 610
28 November 2018 17:31