Koba, Bangka Tengah (ANTARA) - Ekspor komoditas pertanian di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), hingga saat ini masih terkendala sarana pelabuhan sandar untuk bongkar dan muat.
"Kendala kita ada di pelabuhan, sekarang ini untuk ekspor komoditas pertanian kita bergabung dengan pelabuhan yang ada di Riau dan Palembang," kata Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman di Koba, Minggu.
Ia menjelaskan Bangka Tengah memiliki beberapa komoditas ekspor di antaranya lada dan sawit. Bahkan buah durian, kata dia, juga mulai diekspor karena daerah itu termasuk sentra buah durian baik durian alam bersifat musiman maupun durian budi daya (Durian Namblung dan Taibabi).
"Sebenarnya pembangunan pelabuhan di Bangka Tengah sudah direncanakan sejak jauh hari di Kecamatan Lubuk Besar, namun sampai sekarang belum terealisasi dengan berbagai kendala," katanya.
Bupati mengatakan Merdeka Ekspor 2021 seperti yang dicanangkan Kementerian Pertanian sudah mulai dilakukan di Bangka Tengah terutama untuk produk pertanian seperti kelapa sawit dan lada.
"Peluang ekspor itu sudah dibuka lebar oleh kementerian terkait dan tentu ini mampu mendongkrak perekonomian para petani, hanya saja kendalanya kita memiliki pelabuhan sendiri," ujarnya.
Untuk aktivitas ekspor selama ini, kata bupati, harus menumpang dengan daerah lain yang memiliki pelabuhan sandar yang rantai ekspornya tentu lebih panjang.
"Kalau kita punya pelabuhan sendiri, tentu bisa langsung dan kita lebih merdeka serta lebih menguntungkan para petani daerah ini," ujarnya.
Berita Terkait
Babel terima Apresiasi Warisan Budaya dari Menteri Kebudayaan
17 November 2024 12:07
Yuri Kemal: Masyarakat Babel pilih pemimpin miliki koneksi - komunikasi baik
17 November 2024 11:32
Polres Bangka Selatan kawal pendistribusian sarana produksi pestisida
16 November 2024 19:42