Jakarta (ANTARA) - Panglima TNI Marsekal TNI mengharapkan bagi para alumni Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) dapat terus membantu kegiatan percepatan vaksinasi COVID-19 di Indonesia.
"Bagi alumni Akabri, baik itu kakak kelas maupun adik kelas bisa terus melaksanakan kegiatan vaksinasi COVID-19 maupun kegiatan pembagian sembako," kata Panglima TNI usai meninjau langsung kegiatan vaksinasi dan pembagian bansos yang diselenggarakan alumni Akabri 1990 di Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Selasa.
Ia mengatakan dengan adanya kegiatan vaksinasi yang dilakukan oleh para alumni Akabri tersebut menjadi salah satu cara membantu pemerintah dalam mengejar target vaksin secara nasional.
"Sehingga nantinya diharapkan bisa menambah target yang kita inginkan," katanya.
Ia menyebutkan disamping melakukan kegiatan vaksinasi, gerakan para alumni Akabri juga melakukan kegiatan pembagian sejumlah bantuan sosial (bansos) secara langsung untuk membantu masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19.
"Jadi secara langsung kegiatan Akabri ini bisa membantu masyarakat yang terdampak pandemi," ujarnya.
Kemudian, dalam kesempatan yang sama Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyampaikan apresiasi terhadap seluruh angkatan Akabri yang sudah ikut berkontribusi dalam melaksanakan akselerasi percepatan vaksinasi. Yang mana saat ini sedang digencarkan untuk bisa mencapai target sebanyak 70 persen hingga akhir tahun 2021.
"Dimana Pak Presiden Jokowi mengharapkan 70 persen masyarakat sudah melaksanakan vaksinasi," tuturnya.
Ia berharap, agar semua pihak dapat mendukung strategi-strategi yang dilakukan oleh TNI/Polri dan stakeholder terkait dalam melakukan vaksinasi massal, diantaranya seperti strategi pintu ke pintu untuk menyentuh masyarakat yang berada di titik-titik terpencil.
"Khususnya dalam membantu masyarakat yang rentan seperti lansia dan masyarakat memiliki resiko tinggi," ungkapnya.
Demikian pula, lanjut Kapolri, dalam vaksinasi itu juga perlu diperkuat dengan penegakan protokol kesehatan sehingga lonjakan kasus COVID-19 dapat dikendalikan.
"Jadi saya ingatkan, kita tidak boleh lengah, tidak boleh abai. Kita harus waspada dan kuncinya adalah protokol kesehatan tetap harus diterapkan secara ketat dan kuat," kata dia.