Makassar (Antara Babel) - Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia
Jusuf Kalla bergurau dengan menyebut Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP)
periode 2010-2015 Muhammadiyah Din Syamsuddin cocok jadi menteri luar
negeri.
"Kalau ketemu dengan pimpinan Muhammadiyah dalam berbagai kegiatan
saya sering bertanya kemana Din Syamsuddin, pimpinan Muhammadiyah yang
saya tanya selalu mengatakan Din sedang berada di luar negeri, baik di
Moskow, Praha, Berlin, dan lainnya," kata Jusuf Kalla (JK) ketika
menutup Muktamar Muhammadiyah ke-47 dan Muktamar Satu Abad Asiyiyah di
kampus Universitas Muhammadiyah, Makassar, Jumat.
Penutupan Muktamar Muhammadiyah dihadiri antara lain, Ketua MPR RI
Zulkifli Hasan, Wakil Ketua MPR RI Oesman sapta, dan Duta Besar
Palestina untuk Indonesia Fariz Mehdawi.
Menurut JK, dari jawaban-jawaban pimpinan Muhammadiyah, ternyata Din Syamsuddin lebih banyak berada di luar negeri.
"Tampaknya Din cocok jadi Menteri Luar Negeri. Masih ada waktulah,"
kata JK yang langsung disambut teriakan dan tepuk tangan meriah dari
para muktamirin dan muktamirat yang hadir.
Realitasnya, Muhammadiyah pada era kepemimpinan Din Syamsuddin berkembang pesat di luar negeri.
Menurut Din Syamsuddin, pada kesempatan sebelumnya, Muhammadiyah sudah berkembang di 15 negara di dunia.
Pada Muktamar ke-47 di Makassar ada perwakilan dari 12 negara yang
membuat perjanjian kerjasama yang telah terbentuk pengurus cabang
istimewa Muhammadiyah (PCIM) untuk pengembangan Muhammadiyah lebih luas
di luar negeri.
Perwakilan dari 12 negara itu meliputi, Malaysia, Singapura,
Thailand, Vietnam, Kamboja, Mauritius, dan Timor Leste. Kemudian, empat
negara lainnya adalah, Italia, Jepang, Belanda, dan Belgia.
Berita Terkait
DPR minta ANTARA, TVRI, dan RRI tak memikirkan kompetisi dengan swasta
2 Desember 2024 20:15
Ketua Komisi VII DPR apresiasi LKBN ANTARA karena tak andalkan APBN
2 Desember 2024 18:13
Komisi VII DPR usul ANTARA, TVRI dan RRI digabung jadi satu lembaga
2 Desember 2024 17:33