Padang (Antara Babel) - Dirjen Pendidikan Dasar Menengah Kemdikbud Hamid
Muhammad mengatakan angka partisipasi bersekolah anak berkebutuhan
khusus (ABK) masih rendah hanya sebesar 10-11 persen dari jumlah total
1,6 juta anak berkebutuhan khusus di Tanah Air.
"Dari 1,6 juta ABK di indonesia, baru 164 ribu anak yang mendapat
layanan pendidikan. Angka partisipasinya berarti 10 -11 persen saja,"
kata Hamid Muhammad dalam sambutan pada pembukaan Gebyar Pendidikan
Khusus dan Layanan Khusus 2015 berlangsung sejak 2 November hingga 6
Nvember di Padang, Selasa.
Tahun ini telah ditetapkan sebagai Tahun Wajib Belajar 12 Tahun
dan berlaku bagi semua anak usia sekolah tidak terkecuali anak difabel,
katanya.
Ia mengatakan semua anak usia sekolah yang hadir di sini harus
jadi bagian dari wajib belajar agar bisa dituntaskan selambatnya Tahun
2020. "Anak-anak Indonesia harus lulus SMA atau SMK. Target pemerintah
sebanyak 97 persen angka partisipasi tercapai".
Lebih lanjut Hamid mengatakan kegiatan gebyar bertujuan agar
jangan sampai ada anak-anak berkebutuhan khusus yang tidak mendapatkan
layanan pendidikan.
"Kita jadikan momen gebyar untuk mempromosikan layanan
pendidikan khusus dan kebutuhan khusus. Kita perlu menyisir anak difabel
untuk bisa masuk ke lembaga pendidikan khusus. Kementerian sudah
menjamin melalui program afirmasi semua anak usia sekolah dibiayai
pemerintah, apakah dari keluarga miskin menengah dan kaya dijamin
pemerintah," paparnya.
Hal itu dilakukan dengan memberikan Bantuan Operasional Sekolah
(BOS) dua kali lipat dari BOS biasa. Tidak boleh ada istilah malu
menyekolahkan anak difabel, katanya.
Sementara itu Direktur Pembinaan Pendidikan Khusus dan kebutuhan
Khusus Renani Pantjastuti mengatakan Gebyar dan Lomba Keberbakatan
PKLK 2015 diikuti sebanyak 206 peserta dari seluruh propinsi di
Indonesia.
"Tahun ini terdapat beragam kegiatan yang diselenggarakan pada
perhelatan tahunan ini dan terbagi dalam kategori-kategori pada kedua
jenis kegiatan, seperti kategori manajemen produk unggulan sekolah,
unjuk karya pembuatan produk unggulan, dan kreasi tampilan stand Bhineka
Tunggal Ika untuk setiap provinsi. Ketiga kategori ada di dalam Gebyar
Pameran Produk Unggulan Sekolah," ujarnya.
Sedangkan untuk Lomba Keberbakatan atau Pentas Siswa Berbakat,
kata dia, ada tiga kategori lomba yang akan dilaksanakan. Di antaranya,
kategori lomba musik untuk siswa Sekolah Dasar (SD) atau Sekolah
Menengah Pertama (SMP).
Berita Terkait
KSAU diangkat Menteri BUMN jadi Komisaris Utama PTDI
18 Desember 2024 10:28
Panglima Komando Armada I: TNI AL terus hadirkan kekuatan di Laut Natuna
18 Desember 2024 10:15
LKBN ANTARA raih predikat informatif dalam Anugerah KIP 2024
18 Desember 2024 09:41
LKBN ANTARA raih predikat informatif dalam Anugerah KIP 2024
17 Desember 2024 22:49
Siaran "Antara" Pada Hari2 Natal
17 Desember 2024 18:53
Hoaks! Pembuatan dan perpanjangan SIM gratis secara online
17 Desember 2024 18:22
Azmi Fadhlih meninggal dunia akibat pecah pembuluh darah
17 Desember 2024 10:40