Jakarta (ANTARA) - Indonesia membawa dua emas dari Kejuaraan Badminton Tunarungu Asia Pasifik edisi keenam yang berlangsung di Pattaya Chonburi Thailand pada 14-21 September.
Emas pertama didapat Ilyas Rachman Ryandhani dari nomor tunggal putra setelah mengalahkan rekan senegaranya Edi Susanto pada babak final.
Ilyas kembali mempersembahkan medali emas pada nomor ganda putra berpasangan dengan Edi Susanto setelah menaklukkan pasangan tuan rumah Thailand 21-19 dan 22-20.
“Perjuangan fase grup cukup berat tapi kami mencoba melewatinya dengan penuh semangat. Sebenarnya persiapan (ke kejuaraan) sangat mendadak dan saya juga hanya latihan mandiri bersama Ilyas di klub Garuda,” ungkap Edi kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.
Asia Pacific Deaf Badminton 2022 diikuti tujuh negara yaitu India, Indonesia, Jepang, Hong Kong, Korea Selatan, dan Malaysia.
Adapun Indonesia menurunkan 10 wakilnya ke kejuaraan tersebut. Selain Ilyas dan Edi, ada pula Dzakiyah A Maruf, Ghaniah Fadlatun Nisa, dan Muhamad Enrico Rasyadan.
Keberangkatan delegasi atlet disabilitas tunarungu Indonesia difasilitasi oleh Perhimpunan Olahraga Tuna Rungu Indonesia (PORTURIN).
Porturin merupakan induk organisasi olahraga khusus atlet tunarungu. Porturin tercatat merupakan anggota resmi dari International Committee of Sports for the Deaf (ICSD), yang berada di bawah naungan Komite Olimpiade Internasional (IOC).
Atlet tunarungu juga terpisah dengan Komite Paralimpik Internasional (IPC) sehingga memiliki program dan kalender kejuaraan sendiri.