Pangkalpinang (Antara Babel) - Balai Benih Ikan Lokal Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mulai melakukan pemijahan ikan air tawar seiring memasuki musim hujan dan kolam-kolam mulai terisi air.
"Pemijahan ikan air tawar sempat dihentikan karena musim kemarau panjang yang menyebabkan kolam kekurangan air, bahkan sebagian kolam ada yang mengering," kata Kepala BBIL Pangkalpinang, Teguh Sutoto, Senin.
Ia mengatakan, pemijahan ikan air tawar jenis lele dilakukan secara semi alami yaitu menyuntik atau memasukkan hormon perangsang kepada indukan yang bertujuan telur dipaksa untuk keluar, sedangkan pemijahan nila dilakukan secara alami.
"Minimal usia indukan lele yang bagus dan siap untuk melakukan pemijahan yaitu satu tahun dan akan menghasilkan sekitar 50 ribu butir telur, sedangkan nila yang bagus untuk dijadikan indukan minimal usia enam bulan dan akan menghasilkan 250 hingga 500 butir telur," ujarnya.
Menurut dia, musim hujan merupakan waktu yang sangat tepat untuk melakukan pemijahan karena sirkulasi air berjalan dengan lancar.
"Sebelum melakukan pemijahan kita harus memperhatikan kondisi cuaca dan sirkulasi air agar pemijahan yang dilakukan berhasil dan telur-telur dapat menetaskan benih ikan yang sehat," ujarnya.
Ia mengatakan, telur hasil pemijahan lele akan menetas dalam waktu 24 jam, sedangkan nila setelah lima hari baru menetas kemudian dilakukan pemisahan antara benih dan indukan.
"Kolam pemeliharaan benih ikan itu bisa berupa kolam tembok, akuarium, kontainer plastik dan lainnya. Yang penting adalah menjaga kebersihan kolam tersebut agar terhindar dari bakteri atau serangan penyakit lainnya," ujarnya.