Pangkalpinang (ANTARA) - Badan Kerja sama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berupaya membantu upaya pencegahan terjadinya perkawinan usia dini guna mendukung terwujudnya keluarga harmonis dan sejahtera.
"Perkawinan usia di bawah 19 tahun masih bisa dikatakan sebagai usia anak, usia yang masih terlalu muda dan belum siap. Biasanya akan menjadi penyebab terjadinya perceraian, kekerasan dalam rumah tangga yang korbannya adalah perempuan," kata Penjabat Ketua BKOW Provinsi Babel Sri Utami Djamaluddin di Pangkalpinang, Jumat.
Menurut dia, BKOW yang terdiri dari berbagai organisasi wanita, seperti Darma Wanita, Persatuan Istri Prajurit (Persit), Ikatan Adhyaksa Dharmakarini (IAD), Bhayangkari, Persatuan Istri Anggota (PIA) TNI Angkatan Udara, organisasi para istri TNI angkatan Laut Jalasenastri, dan lainnya, memiliki peran strategis dalam upaya mencegah terjadinya perkawinan usia muda.
BKOW akan terus mendorong upaya-upaya pencegahan dengan menggiatkan sosialisasi dan edukasi guna meningkatkan kesadaran masyarakat mencegah atau menunda perkawinan hingga usia matang.
"Faktor kurangnya kesadaran kesehatan maupun kurangnya edukasi, menyebabkan anak-anak jadi tidak diasuh dengan baik, kelahiran anak tidak normal hingga terjadi kekerdilan," katanya.
Dia mengatakan, program dan regulasi pencegahan kekerdilan sudah dilakukan pemerintah, salah satunya adalah aturan mengenai pasangan yang ingin menikah harus mendaftar tiga bulan sebelum pernikahan, program persiapan kehamilan, melahirkan, dan program lainnya.
Namun, berbagai program tersebut perlu terus disosialisasikan agar masyarakat semakin paham dan sadar pentingnya mencegah perkawinan usia dini.
"Kami berharap para pengurus dan anggota organisasi yang tergabung dalam BKOW Babel peka terhadap masalah perempuan dan anak yang dihadapi, baik anggota organisasi maupun masyarakat," ujarnya.
Dia berharap seluruh organisasi dalam BKOW melakukan kerja sama, terbuka dan saling berbagi informasi agar bisa bersama-sama membantu masyarakat.
Sri Utami mengatakan, dari sekitar 270 juta manusia di Indonesia, 49,5 persen adalah perempuan. Jumlah penduduk di Babel sebanyak 1.472.427 jiwa, dari jumlah itu 31,1 persen atau 457.821 adalah anak-anak.
"Mari kita bersama-sama membantu mengatasi berbagai permasalahan perempuan dan anak-anak agar tidak terjadi lagi kekerasan dalam rumah tangga, perceraian dan kekerdilan guna mewujudkan keluarga yang harmonis dan sejahtera," katanya.