Pangkalpinang (ANTARA) - Badan Kerja sama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menggelar pelatihan mendaur ulang minyak goreng bekas atau jelantah menjadi sabun, guna mengurangi pencemaran lingkungan di daerah itu.
"Dengan adanya pelatihan ini diharapkan minyak jelantah tidak lagi menjadi limbah, tetapi jadi produk bernilai ekonomi untuk menambah pendapatan keluarga," kata Ketua BKOW Kepulauan Babel Safriati Safrizal di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan pelatihan mendaur ulang minyak goreng bekas menjadi sabun ini merupakan kerja sama BKOW dengan Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung dan Aisyiyah Babel untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan seluruh anggota BKOW dalam mendaur ulang minyak jelantah menjadi sabun cuci dan mandi.
"Kegiatan ini pastinya sangat bermanfaat, mengingat banyak rumah tangga menghasilkan limbah minyak jelantah yang selama ini dibuang dan menjadi limbah," ujarnya.
Menurut dia, biasanya limbah ini dibuang begitu saja ke tanah atau air, padahal limbah ini menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan, mulai dari pencemaran air dan tanah.
"Kami berharap anggota BKOW mendapatkan keterampilan pembuatan sabun dari minyak jelantah ini," katanya.
Dalam praktek mendaur minyak jenlatah menjadi sabun ini, kata dia, anggota BKOW dibagi dalam empat kelompok dan masing-masing diberikan bahan pembuatan sabun yang terdiri dari minyak jelantah yang sebelumnya sudah direndam dengan arang, air, dan soda api.
“Perlu diingat selama proses pembuatannya perlu menggunakan alat pelindung seperti sarung tangan, masker, hingga kacamata karena salah satu bahan yakni soda api merupakan bahan berbahaya,” katanya.
Ketua Aisyiyah Babel Maulia berharap pelatihan ini dapat meningkatkan pengetahuan anggota BKOW terhadap pemanfaatan limbah rumah tangga.
"Kami berharap peserta pelatihan tidak lagi membuang limbah ini, tetapi memanfaatkannya menjadi produk bernilai ekonomi sehingga dapat menambah pendapatan keluarganya," kata Maulia.