Jakarta (ANTARA) - Sebuah asosiasi peduli komunitas buta warna mengkritik FIFA soal pilihan warna jersey atau seragam yang digunakan timnas Kamerun dan Swiss pada pertandingan Piala Dunia 2022 Qatar, Kamis.
Color Blind Awareness, kelompok masyarakat peduli buta warna yang berbasis di Inggris mengatakan kombinasi seragam merah Swiss dengan hijau strip Kamerun akan menimbulkan masalah bagi beberapa penonton yang tidak dapat membedakan warna masing-masing tim, karena kedua warna tersebut terlihat dalam warna yang mendekati hitam.
Peraturan badan sepak bola dunia FIFA menyatakan bahwa orang buta warna harus diperhitungkan saat memilih warna jersey untuk setiap pertandingan, "jika tersedia".
"Kami telah bekerja dengan FIFA sejak Piala Dunia terakhir untuk membantu menetapkan peraturan tentang warna baju," kata Kathryn Albany-Ward, kepala eksekutif Color Blind Awareness, kepada Reuters, Jumat,
"FIFA mengakui bahwa merah versus hijau akan traumatis bagi orang-orang dengan buta warna dan warna lain mengganggu itu," tambahnya.
Color Blind Awareness bekerja sama dengan UEFA selama pertandingan semifinal Euro 2016 antara Wales dan Portugal, yang berkontribusi pada penggunaan kaos alternatif untuk menghindari masalah bagi komunitas buta warna.
Berita Terkait
Bagaimana nasib masa depan hubungan Messi dan Mbappe setelah Piala Dunia 2022?
22 Desember 2022 09:09
CONMEBOL hadiahi Argentina 10 juta dolar dan Piala Dunia 2030
21 Desember 2022 19:48
Emiliano Martinez jadi incaran Bayern Muenchen
20 Desember 2022 23:11
Presiden Macron turun tangan minta para pemain Prancis temui suporter
20 Desember 2022 22:39
Foto Lionel Messi angkat trofi pecahkan rekor 'like' Instagram
20 Desember 2022 20:12
Timnas Prancis dapat sambutan meriah oleh ribuan suporter di Paris
20 Desember 2022 15:36
Selamat tinggal Qatar, sampai jumpa Amerika Utara
20 Desember 2022 08:36
Piala Dunia FIFA 2022 pecahkan rekor gol terbanyak
19 Desember 2022 19:51