Padang (Antara Babel) - Tim Semen Padang FC berhasil melangkah ke final Piala Jenderal Sudirman (PJS) setelah mengalahkan Pusamania Borneo FC pada leg ke dua di Stadion Haji Agus Salim Padang, Sumatera Barat, Sabtu malam.
Tim yang berjuluk "kabau sirah" itu melangkah ke final setelah menang adu penalti (4-2) setelah menyamakan agregat 2-0 (2-2) pada waktu normal pertandingan.
Semen Padang FC yang kalah pada pertandingan pertama di kandang Pusamania Borneo FC dengan skor 0-2 berhasil membalas kekalahan tersebut dengan skor yang sama pada waktu normal dan memaksa kedua tim untuk adu pinalti untuk memastikan satu tiket di babak final.
Dalam drama adu pinalti tersebut, kiper tim Semen Padang FC, Jandia Eka Putra berhasil mematahkan tendangan dua eksekutor dari Pusamania Borneo FC, Ponaryo Astaman dan Jajang M. Sementara dari kubu Semen Padang, hanya Novrianto yang gagal menunaikan tugasnya.
Mengawali pertandingan pada babak pertama, Tim Semen Padang yang didukung ribuan suporter yang memenuhi Stadion Haji Agus Salim Padang langsung menekan barisan pertahanan tim tamu.
Tensi tinggi permainan dan pelanggaran keras yang terjadi pada awal pertandingan tersebut memaksa wasit Iwan Sukoco langsung mengusir dua pemain dari masing-masing tim, Arpany dari Pusamania Borneo FC dan Satria Sam dari kubu Semen Padang.
Semen Padang yang menerapkan permainan cepat lewat penguasaan bola, kombinasi umpan pendek dan panjang, tim yang ditangani oleh Nil Maizar tersebut banyak menciptakan peluang. Namun banyaknya peluang pada babak pertama tersebut, tidak mampu dikonversi menjadi gol oleh pemain depan Nur Iskandar dan James Koko Lomel, dan harus puas mengakhiri babak pertama dengan skor 0-0.
Mengawali babak kebdua, Pusamania yang sebelumnya banyak menerapkan permainan bertahan mencoba ke luar dan menerapkan permainan menyerang, saling "jual beli" serangan mewarnai pertandingan babak kedua tersebut.
Pada menit ke 50, mengawali set piece bola mati, kapten tim Semen Padang FC, Yu Hyun Koo berhasil menempatkan bola ke sudut gawang Pusamania Borneo yang dijaga oleh Galih Sudaryono. Skor 1-0.
Tinggal mengejar defisit satu gol lagi, tim yang berjuluk "kabau sirah" itu terus menekan barisan pertahanan Pusamania Borneo. Tekanan demi tekanan ke jantung pertahanan tim tamu akhirnya menambah pundi gol Semen Padang FC.
Umpan lambung dari Nur Iskandar berhasil dituntaskan dengan baik oleh Rudi, tendangan keras pemain tengah tersebut tidak mampu dibendung oleh pemain belakang Pusamania Borneo dan kiper Galih Sudaryono.
Gol dari Rudi tersebut menutup jalannya pertandingan waktu normal dan menyamakan agregat 2-2 sehingga pertandingan harus dilanjutkan lewat adu pinalti.