New Delhi (ANTARA) - Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken meminta Menlu Rusia Sergey Lavrov untuk mengakhiri perang di Ukraina, dan menegaskan kembali bahwa setiap negara ikut menderita dampak dari konflik tersebut.
“Setiap negara menderita akibat dampak perang Rusia di Ukraina. Kita harus menyediakan makanan kepada mereka yang kelaparan dan membantu negara-negara mencukupi kebutuhan pangannya," kata Blinken dalam konferensi pers usai bertemu Lavrov di sela-sela pertemuan para menlu G20 di New Delhi, India, pada Kamis (2/3).
Blinken mengatakan bahwa Rusia bisa menghentikan perang kapan pun jika Moskow menginginkannya.
Pertemuan singkat tersebut adalah kali pertama keduanya bertemu sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari tahun lalu.
Blinken juga mendesak Lavrov untuk kembali ke perundingan Perjanjian Pengendalian Senjata Strategis Baru (New Strategic Arms Reduction Treaty/New START) dan kembali ke jalur perdamaian, menyusul keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin yang menangguhkan perjanjian senjata nuklir dengan AS, pekan lalu.
“Saya memberi tahu Menlu (Lavrov), apa pun yang terjadi di dunia atau dalam hubungan kita, Amerika Serikat akan selalu siap untuk terlibat dan bertindak dalam pengendalian senjata strategis, seperti yang dulu dilakukan Amerika Serikat dan Uni Soviet, bahkan ketika Perang Dingin memuncak,” kata dia.
Blinken juga memperingatkan China bahwa memberikan bantuan militer yang mematikan ke Rusia atau membantu mereka menghindari sanksi akan menjadi masalah serius bagi hubungan AS-China.
Menurut dia, akan ada konsekuensi bagi China jika membantu Rusia.
Sumber: Anadolu
Berita Terkait
Biden izinkan Ukraina gunakan rudal jarak jauh AS gempur Rusia
18 November 2024 09:38
Ukraina rilis penyadapan komunikasi radio tentara Korut di Rusia
11 November 2024 09:56
Zelenskyy: Pasukan Ukraina bertempur melawan tentara Korea Utara
6 November 2024 13:17
Empat kapal perang Rusia sandar di Surabaya untuk Latma Orruda 2024
4 November 2024 13:53
Rusia siap negosiasi damai dengan Ukraina
28 Oktober 2024 21:06
Rusia angkut "tentara bayaran" dari Korut dengan truk, kata Ukraina
28 Oktober 2024 12:50
Putin: Rusia tidak tertarik dengan eskalasi konflik Timur Tengah
25 Oktober 2024 11:13