Washington (Antara Babel) - Tentara Amerika Serikat anggota persekutuan
melawan kelompok bersenjata ISIS tewas dalam Serangan roket di Irak
utara, kata pejabat pertahanan negara adidaya itu pada Sabtu.
Pejabat itu mengatakan dua roket ditembakkan di pangkalan di
Makhmur, kota di antara kota Mosul dengan Kirkuk. Satu dari roket itu
tidak menyebabkan kerusakan, kata pejabat itu.
Pejabat itu menambahkan bahwa tentara lain terluka tapi tidak merinci.
Pada Oktober, Sersan Joshua Wheeler (39) dari Roland, Oklahoma,
menjadi orang pertama Amerika Serikat tewas dalam pertempuran di Irak
sejak 2011 ketika tewas dalam tugas semalam untuk menyelamatkan sandera
dari petempur ISIS.
Pada awal tahun ini, Menteri Pertahanan Amerika Serikat Ash Carter
mengumumkan bahwa pasukan baru negara adidaya itu dari pasukan gerakan
khusus tiba di Irak dan siap bekerja dengan pasukan Irak untuk
menggempur ISIS.
Pasukan itu hanya berkekuatan sekitar 200 orang dan penyebarannya
menandai perluasan terkini dari tekanan tentara Amerika Serikat atas IS.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon pada medio Februari mengutuk
pembunuhan mengejutkan Amer Al-Kaissy, warga negara Irak perwira
penghubung bagi Duta PBB di Irak di Diyala, Irak Timur.
Ban menyeru pemerintah Irak menjamin bahwa pelaku kejahatan itu dimintai pertanggungjawaban.
Al Kaissy, anggota staf lokal PBB, diculik dari provinsi Diyala,
Irak Timur, pada April, demikian pernyataan keluaran juru bicara Ban di
Markas Besar PBB, New York.
Pada Desember, 26 pemburu Qatar diculik dari daerah gurun terpencil
di Irak Selatan oleh beberapa orang bersenjata. Setelah peristiwa itu,
Kementerian Luar Negeri Qatar dalam pernyataan mengatakan telah
menghubungi pemerintah Irak dan lembaga terkait pada tingkat politik
serta keamanan tertinggi untuk menerima rincian pasti mengenai yang
terjadi dan berusaha menjamin pembebasan pemburu tersebut. Sejak itu,
belum ada kabar mengenai mereka.
Pada September, 18 pekerja Turki diculik di Kota Sadr, yang
kebanyakan warganya pemeluk Syiah. Satu rekaman video dari kelompok
gerilyawan belum dikenal memperlihatkan sandera tersebut dan menuntut
Turki menghentikan arus gerilyawan ke wilayah Irak.
Rekaman itu juga menuntut Turki menghentikan saluran minyak dari
Wilayah Kurdi di Irak Utara ke wilayah Turki serta mencabut yang
digambarkannya "pengepungan" atas kota besar Suriah.
Semua pekerja tersebut dibebaskan dalam satu bulan.
Meskipun penculikan untuk meminta tebusan biasa terjadi di seluruh
Irak, penculikan orang asing dalam jumlah banyak adalah gejala baru.
Sebelumnya, beberapa warga negara Amerika Serikat diculik pada
Januari, terakhir kali orang Amerika Serikat diculik di Irak adalah pada
2010. Jumlah dan kecanggihan penculikan orang asing menunjukkan
penanggung jawab bergerak dengan tingkat kekebalan tertentu, demikian
Reuters.
Berita Terkait
Lebanon-Israel sepakat akhiri konflik yang telah berlangsung setahun
27 November 2024 09:18
Amerika Serikat akan izinkan Ukraina gunakan ranjau penghambat pergerakan Rusia
21 November 2024 18:31
Trump akan kerahkan militer untuk deportasi massal imigran ilegal
19 November 2024 11:31
Media: Trump berupaya tekan Iran rundingkan kesepakatan nuklir baru
16 November 2024 23:42
Pakar: Pemerintahan Trump berpotensi alami "kekacauan besar"
16 November 2024 22:48
AS, Jepang, Korea Selatan lakukan pertemuan trilateral
16 November 2024 11:44
Prabowo-Biden tegaskan komitmen kerja sama pertahanan
13 November 2024 14:11