Pangkalpinang (ANTARA) - Kantor Bahasa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun ini akan menyiapkan penerbitan sebanyak 20 cerita anak lokal yang diharapkan mampu menjadi bahan bacaan berkualitas bagi anak-anak di daerah itu.
"Program dan kegiatan ini merupakan salah satu dari rangkaian upaya kita dalam melakukan revitalisasi bahasa daerah sesuai arahan Kemendikbudristek RI yang mencanangkan merdeka belajar ke-17," kata Kepala Kantor Bahasa Babel Muhammad Irsan di Pangkalpinang, Kamis.
Penerbitan buku cerita anak tersebut merupakan bentuk komitmen dalam menjaga kelestarian cerita-cerita lokal yang diharapkan mampu meningkatkan kecintaan generasi muda terhadap berbagai budaya yang ada daerahnya.
Pemerintah juga akan menggandeng para pegiat sastra untuk menggali berbagai cerita yang ada sekaligus memberikan kesempatan untuk menyosialisasikan ke sekolah dasar dan pendidikan anak usia dini.
"Kami akan mengundang pegiat sastra daerah untuk mengajarkan siswa bagaimana mereka memahami bahasa daerah, cerita lokal sehingga ada kegiatan untuk revitalisasi sastra lisan tersebut," ujarnya.
Menurut dia, upaya yang dilakukan Kantor Bahasa Babel ini sejalan dengan tema merdeka belajar yaitu dengan melakukan pembinaan pengembangan bahasa dan sastra di daerah itu.
Dalam program merdeka belajar juga disebutkan adanya tugas terkait penyediaan bahan baca yang disiapkan oleh lembaga pengembangan bahasa khusus siswa PAUD dan SD seperti penerjemahan cerita-cerita anak dan sayembara penulisan cerita anak.
"Kita targetkan sebanyak 20 cerita anak yang akan kita kembangkan dan dicetak sebagai bahan baca yang akan disenangi anak-anak," katanya.
Sebagai langkah awal pihaknya akan berdiskusi dengan sekolah-sekolah agar bahan bacaan yang diterbitkan sesuai dengan program pendidikan yang ada.
Menurut dia, program yang masuk dalam kategori revitalisasi bahasa daerah ini diharapkan bisa menjaga bahasa lokal agar tidak punah.
"Bahasa dan sastra lisan daerah perlu direvitalisasi karena adanya kecenderungan akan mengalami kemunduran bahkan bisa punah," katanya.
Ia berharap program yang disiapkan bisa membantu penyediaan bahan belajar dan literasi yang berkualitas.