Dera Ismail Khan, Pakistan (ANTARA) -
Ledakan terjadi pada acara kumpul massa partai konservatif Jamiat Ulema Islam-Fazl (JUI-F), yang dikenal memiliki hubungan dengan kalangan Muslim garis keras di bekas daerah adat Bajaur dekat perbatasan dengan Afganistan.
Kegawatdaruratan dideklarasikan di rumah-rumah sakit di Bajaur dan daerah sekitarnya, tempat sebagian besar para korban luka dibawa untuk diberi perawatan, kata pejabat kepolisian distrik, Nazir Khan.
Para korban yang mengalami luka berat dibawa dari Bajaur ke rumah-rumah sakit ibu kota provinsi tersebut, Peshawar, dengan menggunakan helikopter militer.
Pernyataan dari layanan gawat darurat Rescue 1122 menyebutkan bahwa korban jiwa mencapai 42 orang.
Khan mengatakan ledakan yang terjadi di konvensi JUI-F di Kota Khar, Bajaur, itu menyebabkan 130 orang luka-luka. Banyak di antaranya luka parah.
Kepala kepolisian provinsi Akhtar Hayar mengatakan kepada Reuters bahwa ledakan disebabkan oleh bom bunuh diri.
Pakistan telah mengalami peningkatan serangan oleh kelompok militan Islam sejak tahun lalu ketika gencatan senjata antara Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) dan pemerintah Pakistan gagal.
Awal tahun ini, pengeboman di sebuah masjid di Peshawar menewaskan lebih dari 100 orang.
Meskipun TTP dan jaringannya berada di balik sebagian besar serangan di Pakistan beberapa bulan terakhir, kelompok itu tersebut tidak mengakui serangan pada Minggu sebagai perbuatan mereka.
Juru bicara TTP justru mengutuk serangan tersebut.
Kelompok TTP memberi janji kesetiaan mereka kepada Taliban di Afghanistan --negara tetangga Pakistan. Namun, janji itu tidak berarti bahwa mereka merupakan bagian dari Taliban.
Angkatan bersenjata Pakistan mengungkapkan bahwa mereka memiliki tempat persembunyian di Afganistan. Pernyataan itu disangkal oleh pemerintah negara yang dikuasai Taliban itu.
Pemerintah Afganistan, melalui pernyataan oleh juru bicara mereka Zabihullah Mujahid, mengutuk pelaku ledakan itu.
TTP bukan satu-satunya kelompok militan yang menyerang di daerah itu, yang juga pernah dijadikan sasaran oleh cabang lokal dari ISIS.
Partai yang jadi target, JUI-F, merupakan sekutu utama pemerintahan koalisi Perdana Menteri Shehbaz Sharif, yang sedang mempersiapkan pemilihan umum nasional pada November.
Sharif mengutuk ledakan itu dan menyebutnya sebagai serangan terhadap proses demokrasi di Pakistan. Ia bersumpah akan menghukum pihak yang bertanggung jawab atas serangan.
Kedutaan Besar Amerika Serikat di Islamabad dan mantan Perdana Menteri Imran Khan juga mengutuk ledakan itu dalam layanan sosial media X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Pakistan kutuk keras Israel atas pembunuhan pemimpin Hizbullah
29 September 2024 22:47
Kemlu pastikan diplomat RI selamat dari serangan bom di Pakistan
23 September 2024 20:42
Gelombang panas, India dan Pakistan tutup sekolah
22 Mei 2024 12:13
Enam negara yang merasakan sanksi dari FIFA
30 Maret 2023 19:12
Pakistan buka kembali perbatasan dengan Afghanistan
26 Februari 2023 13:05
Mantan Presiden Pakistan Pervez Musharraf meninggal dunia
5 Februari 2023 16:23
Sekjen PBB kecam keras serangan bom bunuh diri di masjid Peshawar
31 Januari 2023 13:33
Ledakan di sebuah masjid di Peshawar tewaskan 19 orang
30 Januari 2023 21:03