Jakarta (ANTARA) - Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hemato-Onkologi Medik Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Prof. Dr. dr. Aru Wicaksono Sudoyo, SpPD, K-HOM, FINASIM, FACP menjelaskan imunoterapi, yang kini menjadi salah satu pilihan pengobatan kanker selain kemoterapi.
“Kemoterapi memasukkan obat-obat kimia ke dalam tubuh lalu dia menyerang sel kankernya, sedangkan imunoterapi bukan menyerang tumornya, melainkan menguatkan sel-sel darah putih untuk meningkatkan imun tubuh yang nanti akan menyerang sel kanker,” kata Aru kepada ANTARA di sela diskusi terkait penyakit kanker di Jakarta, Sabtu.
Aru menjelaskan, meski bertujuan melawan sel kanker, kemoterapi memiliki efek samping yang kurang baik bagi tubuh. Obat dari terapi paling populer bagi pasien kanker itu tidak hanya membunuh sel kanker, namun juga dapat menyerang sel-sel yang sehat.
Sementara imunoterapi berfokus dalam meningkatkan kerja sistem imun atau kekebalan tubuh agar lebih kuat dalam melawan dan membunuh sel penyebab penyakit, seperti kanker.
Imunoterapi bisa dilakukan melalui penggunaan obat minum, infus, atau injeksi. Pada pasien kanker, imunoterapi akan membantu menghambat dan menghentikan perkembangan dan penyebaran sel kanker ke organ lain.
Beberapa jenis kanker yang dapat ditangani melalui imunoterapi adalah kanker paru, darah, ginjal, kandung kemih, limfoma, dan kanker serviks.
“Kalau kemoterapi itu menurunkan daya tahan tubuh, kalau imunoterapi sebaliknya,” ujar Aru.
Meski begitu, bukan berarti imunoterapi tidak memiliki efek samping. Dokter Spesialis Penyakit Dalam jebolan Universitas Indonesia yang juga Baik imunoterapi maupun kemoterapi bukan persoalan mana yang lebih baik, Aru mengatakan, keputusan jenis terapi didasari dari serangkaian tes kepada pasien yang dilakukan sebelumnya, tergantung kondisi masing-masing.
“Terkadang juga saya merekomendasikan untuk melakukan keduanya,” kata dia.
Imunoterapi dianggap cukup ampuh karena mengandalkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan sel-sel kanker. Meski demikian, biaya imunoterapi tidak bisa dibilang murah. Estimasi harga perawatannya berkisar Rp100 juta untuk dua kali infus atau suntikan.
Berita Terkait
RSUD Soekarno Babel buka layanan kemoterapi pasien kanker
26 September 2023 08:28
Hal yang dapat dilakukan pasien kemoterapi demi jaga cadangan ovarium
6 Maret 2023 21:29
Benarkah pasien kanker positif COVID-19 harus hentikan kemoterapi?
15 Desember 2022 14:47
Misinformasi! Lemon lebih ampuh atasi kanker dibandingkan kemoterapi
24 Juni 2022 20:53
RSUD Soekarno Babel lengkapi layanan radioterapi dan kemoterapi
30 Maret 2022 18:43
Pengobatan dini tingkatkan harapan hidup anak penderita kanker
22 Oktober 2024 15:19
Pyridam Farma dan RGCC hadirkan pengobatan kanker terpesonalisasi
15 Oktober 2024 10:27
Sejarah Hari Tumor Otak Sedunia, mencari harapan kesembuhan
8 Juni 2024 09:20