Jakarta (ANTARA) - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Presiden Palestina Mahmoud Abbas tidak akan memerintah di Jalur Gaza setelah perang Israel dan kelompok Hamas berakhir.
"Selama saya menjadi perdana menteri Israel, hal itu tidak akan pernah terjadi," kata Netanyahu melalui platform media sosial X -- dulu bernama Twitter.
Komentar itu disampaikan Netanyahu untuk menanggapi laporan Sky News Arabia yang menyebut bahwa pemerintahan Abbas siap mengambil alih kekuasaan di Gaza.
"Mereka yang mendidik anak-anak mereka untuk melakukan terorisme, membiayai terorisme, dan mendukung keluarga-keluarga teroris tidak akan bisa memerintah di Gaza setelah Hamas dilenyapkan," ujar Netanyahu.
Sejauh ini, belum ada tanggapan dari Otoritas Palestina (PA) yang berbasis di Ramallah mengenai pernyataan Netanyahu.
Menurut media Israel, Netanyahu memberi tahu Pemerintah Amerika Serikat bahwa tidak akan ada tempat bagi PA di Jalur Gaza pada masa pasca perang.
Pernyataan Netanyahu bertentangan dengan posisi AS, yang telah berulang kali menekankan perlunya Gaza dikelola oleh "otoritas Palestina" setelah perang berakhir.
Sementara itu, PA menyatakan siap untuk kembali ke Gaza sebagai bagian dari rencana politik yang menyeluruh.
Rencana itu mencakup persatuan antara Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur sebagai bagian dari solusi politik yang mengarah pada pembentukan negara Palestina.
Sumber: Anadolu
Berita Terkait
Jaksa ICC: Tidak ada dasar hukum penangguhan penangkapan Netanyahu
30 November 2024 11:21
Semua negara Uni Eropa diwajibkan tangkap Netanyahu
29 November 2024 10:06
Netanyahu tunda pernikahan puteranya karena takut serangan drone
30 Oktober 2024 18:13
Turki: Netanyahu dan kabinetnya penghalang besar perdamaian
25 Oktober 2024 14:44
Drone dari Lebanon hantam kediaman Netanyahu
19 Oktober 2024 17:53
Biden desak Israel cari jalan damai usai Sinwar terbunuh
19 Oktober 2024 09:54
Presiden Nikaragua sebut PM Israel Benjamin Netanyahu "anak iblis"
16 Oktober 2024 10:45
Tank-tank Israel merangsek ke area pasukan PBB di Lebanon
14 Oktober 2024 10:49