Jakarta (ANTARA) -
Menurut keterangan tertulis humas PB Percasi yang diterima di Jakarta, Kamis, dengan keberhasilannya menjuarai AYYC, Laysa sekaligus berhak menyandang gelar Woman International Master (WIM).
Meski pada babak terakhir, Kamis, Laysa harus mengakui keunggulan WIM Nguyen Thien Ngan (2015) dari Vietnam, namun kekalahan itu tidak mempengaruhi gelar juara yang diraih Laysa karena dalam perhitungan tie break 1 (direct encounter), Laysa unggul atas G Tejaswini (2010) dari India yang sama-sama mengumpulkan total 7,0 poin dari sembilan partai.
Kekalahan di partai kesembilan dari pecatur Vietnam yang merupakan peraih emas di AYCC Bali tahun lalu itu adalah satu-satunya kekalahan yang dialami Laysa di turnamen ini. Dari sembilan partai yang dimainkan, Laysia mencatat enam kemenangan, dua kali remis, dan satu kali kalah.
Meskipun kepastian gelar juara sudah digenggam, Laysa tetap berupaya tampil baik di partai terakhir. Ia memilih pertahanan Skandinavia dengan maksud untuk mengecoh lawan yang pasti sudah mempersiapkan karakter pembukaan yang sering dimainkan Laysa.
Namun, di babak tengah pemilihan strategi manuver kuda yang membutuhkan beberapa langkah dimanfaatkan lawan untuk mengarahkan ancaman taktis ke sayap raja menyebabkan Laysa kalah satu bidak. Sampai akhirnya masuk ke permainan akhir Laysa kalah satu bidak yang tidak bisa diselamatkan lagi, sehingga Nguyen Thien Ngan pun memastikan kemenangan sekaligus meraih perunggu.
Sementara itu, di kelompok putra U-16 (B16) pecatur Indonesia Satria Duta (2101) membuat kejutan dengan menundukkan andalan Rusia Khubukshanov Erdem (2366) di babak sembilan.
Kemenangan ini membuat Satria meraih medali perunggu setelah kalah tie break dari dua pecatur lainnya yaitu Suresh Harsh (India) dan Kirill Otdenol (Rusia) yang sama-sama meraih total nilai 7,0.
Di babak terakhir, pola permainan agresif dipraktikkan Duta setelah memilih langkah Gg5 menghadapi pertahanan Sisilia variasi Najdorf.
Pengorbanan satu bidak yang dilakukan lawan untuk mengambil inisiatif ternyata tidak membuahkan hasil setelah Duta meredam berbagai upaya serangan yang dilakukan Erdem.
Situasi saling mengancam pun terjadi. Komposisi buah catur Duta lebih terkoordinasi baik untuk menyusun serangan maupun menjaga pertahanan, sampai akhirnya Duta mendapatkan momen yang tepat untuk melancarkan berbagai pukulan taktis yang tak dapat dihindarkan Khubukshanov Erdem.
Asian Youth Chess Championship 2023 mempertandingkan dua nomor catur yakni catur standar 9 babak dan catur kilat (Blitz) 9 babak di 12 kategori, antara lain, U8, 10, 12, 14, 16 dan U18 serta G8, 10, 12, 14, 16 dan G18.
Tercatat ada 670 peserta dari 57 negara mengikuti turnamen ini. Indonesia mengirimkan 10 pecatur yang terdiri dari lima pecatur putra dan lima pecatur putri.
Di bagian putra terdiri dari Nayaka Budidharma (U18), Satria Duta Cahaya (U16), Steven Tan (U14), As Syahsyah Syakish Thirof (U12) dan Kenny Horasino Bach (U10). Kemudian di bagian putri, Laysa Latifah (G18), Shafira Devi Herfesa (G16), Josephine Grace Rondonuwu dan Divine Charmaine (G12) serta Veronica Jevany Sheryl Kichi Makalew (G8).