Mentok, Babel (ANTARA) - Polisi Resor Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengimbau warga yang biasa beraktivitas di laut agar mewaspadai cuaca ekstrem yang masih mungkin terjadi dalam beberapa hari ke depan.
"Kami minta masyarakat, khususnya nelayan, untuk selalu berhati-hati saat melakukan aktivitas di laut agar tidak terjadi kecelakaan kerja," kata Kepala Satuan Polisi Perairan Polres Bangka Barat Iptu Yudi Lasmono di Mentok, Rabu.
Menurut dia, cuaca saat ini masih belum menentu dan sering terjadi perubahan secara mendadak dari cerah menjadi hujan lebat yang sering juga disertai angin kencang.
Cuaca seperti ini sangat berbahaya sehingga diminta warga selalu waspada dan tidak memaksakan melaut karena dikhawatirkan bisa membahayakan.
"Kami minta nelayan untuk selalu melengkapi diri dengan peralatan keselamatan, radio komunikasi, persediaan bahan bakar yang cukup dan selalu memantau perkembangan cuaca yang diterbitkan BMKG, serta yang paling penting tidak perlu memaksakan diri melaut pada saat cuaca tidak memungkinkan," ujarnya.
Ia mengatakan, dalam beberapa hari terakhir di wilayah perairan Mentok telah terjadi dua kali kecelakaan di wilayah perairan yang mengakibatkan korban meninggal dunia.
Pada Kamis (18/1) seorang laki-laki berinisial L (65) warga yang biasa menjaring ikan di pesisir pantai ditemukan meninggal dunia di Pantai Paitjaya, Mentok. Berdasarkan keterangan pihak keluarga, korban memiliki riwayat penyakit sesak nafas dan gula.
Sebelumnya, yaitu pada Senin (15/1), tim gabungan BPBD Bangka Barat, Polsek Mentok, Polres dan tim dari PT Timah Tbk Unit Metalurgi Mentok berhasil melakukan evakuasi penemuan mayat di Pantai Peltim Mentok.
Korban berinisial S warga Kelurahan Sungaibaru, Mentok tersebut ditemukan terdampar di bebatuan di pinggir dermaga Peltim dan dari pernyataan sejumlah saksi korban meninggal saat menjaring ikan di sekitar lokasi penemuan.
"Dari dua kejadian itu kami meminta warga untuk selalu berhati-hati, jika kondisi badan sedang tidak sehat badan sedang tidak sehat dan cuaca tidak memungkinkan maka jangan terlalu memaksa untuk melaut atau mencari ikan di tepi pantai karena bisa membahayakan keselamatan diri," katanya.
Ia berharap dengan dua kejadian tersebut bisa menjadi peringatan bagi seluruh warga, terutama yang biasa beraktivitas di laut untuk selalu berhati-hati dan ada baiknya untuk menunda hingga cuaca normal.
Berita Terkait
PBB: Cuaca panas ekstrem tewaskan hampir 500 ribu orang per tahun
26 Juli 2024 07:35
BPBD Babel imbau masyarakat kurangi aktivitas di luar ruangan
21 Juli 2024 21:07
BNPB sebut Belitung rawan terjadi cuaca ekstrem
21 Mei 2024 15:07
BPBD Babel siaga penuh antisipasi cuaca ekstrem
5 Mei 2024 16:01
BMKG: Sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi cuaca ekstrem, Pangkalpinang diprakirakan hujan disertai petir
11 April 2024 07:40
Menteri ESDM: waspada cuaca ekstrem selama periode Idul Fitri
5 April 2024 15:14