Trofi itu merupakan penghargaan individu yang diberikan kepada Maradona karena ia menjadi pemain terbaik di Piala Dunia 1986. Pada Piala Dunia edisi tersebut ia menjadi kapten timnas Argentina dan berhasil membawa timnya menjadi juara, sekaligus mencetak dua gol ikonik saat berhadapan dengan Inggris di perempat final.
Pakar olahraga di Rumah Lelang Aguttes, Francois Thierry, menyebut bahwa pelabelan kata legenda kepada Maradona sangat sesuai dengan prestasi yang diraih semasa hidupnya.
“Dia menyukai sepak bola seperti Muhammad Ali di tinju atau Michael Jordan di bola basket, sebuah ikon yang jauh melampaui batas olahraganya. Dia tentu saja merupakan salah satu atlet paling manusiawi yang pernah kita kenal, dengan kekuatan dan kelemahannya,” kata Thierry dalam keterangan resmi tertulis di laman resmi Aguttes.
“Anak emas "El Pibe de Oro" yang juga dijuluki "Dewa sepak bola", adalah kasus istimewa dalam sejarah sepak bola dunia, sebuah bakat yang alami dan insting, dalam karir yang dipenuhi dengan kilauan kejelian dengan kesuksesan dan kelebihan,” tambahnya.
Diego Armando Maradona dinobatkan sebagai “Pemain Abad ke-20” oleh FIFA, bersama dengan Pele, dan trofi Bola Emas ini melambangkan pencapaian terbesarnya dan gol terbesarnya.
Sejak Piala Dunia FIFA 1982, Trofi Bola Emas telah memberikan penghargaan kepada pemain terbaik turnamen tersebut, dan dengan demikian merupakan salah satu penghargaan individu paling bergengsi di dunia sepak bola.
Maradona menerima trofi Bola Emas sebagai pemain terbaik Piala Dunia di Lido, Paris, Prancis, pada 13 November 1986. Ini merupakan sebuah karya unik dalam sejarah sepak bola, penghargaan yang diberikan kepada pemain paling simbolis dalam olahraga ini, bersama Pele, dan merupakan yang pertama di pasar seni.
Sebelumnya tidak ada trofi Bola Emas yang dilelang. Museum FIFA menyimpan Bola Emas dari tahun 1990.
Pada lelang belakangan ini, kaus yang dikenakan Diego Maradona saat pertandingan Piala Dunia 1986 melawan Inggris, dikabarkan akan dijual dengan harga sekitar tujuh juta dolar.
Trofi tersebut dijual oleh mantan pemain Inggris Steve Hodge yang bertukar kaus dengan Maradona setelah pertandingan klasik Piala Dunia dengan Maradona mencetak gol “Tangan Tuhan” dan “Gol Abad Ini”.
