Tanjung Pandan, Belitung (ANTARA) - Suasana haru menyelimuti kepulangan sebanyak 59 orang jamaah haji asal Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yang tiga di Bandara Internasional HAS Hanandjoeddin Belitung, Minggu (30/6).
Pj Bupati Belitung, Yuspian di Tanjung Pandan, Minggu saat menyampaikan kata sambutan di hadapan para jamaah haji juga dengan mata yang berkaca-kaca.
Hal ini dikarenakan ada satu jamaah haji asal Belitung atas nama H. Abdul Rani Rasyid (74) yang wafat di Tanah Suci karena sakit dan dimakamkan di Tanah Suci.
"Meskipun salah seorang jamaah kita atas nama H. Abdul Rani Rasyid (74) tidak bisa pulang bersama-sama kita dan dimakamkan di Makkah," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Pj Bupati Belitung juga memimpin pembacaan surat Al-fatihah untuk almarhum H. Abdul Rani Rasyid (74) yang diikuti oleh seluruh para jamaah haji.
"Kami mendoakan almarhum H. Abdul Rani Rasyid (74) menjadi haji yang mabrur dan diterima di sisi Allah SWT," ujarnya.
Ia menambahkan, pemerintah daerah bersyukur karena pelaksanaan ibadah haji tahun ini berjalan dengan lancar.
"Tadi kami juga sempat bertanya dengan para jamaah di sana dan tidak ada kekurangan apapun baik makan dan fasilitas, semuanya berjalan dengan baik. Cuma yang diinformasikan kepada kami bahwa di sana suhunya sangat luar biasa, sepanjang sejarah haji ini adalah suhu tertinggi yang pernah ada, sehingga jamaah haji yang memang usia di atas 50 tahun mengalami permasalahan yang serius," ujarnya.
Untuk itulah, ia mengimbau para jamaah agar memperbanyak istirahat setibanya kembali di rumah dan berkumpul, guna memulihkan kondisi kesehatan dan tubuh selepas melaksanakan rangkaian panjang ibadah haji di Tanah Suci.
"Kami imbau para jamaah untuk memperbanyak istirahat di rumah dan tadi sudah dibagikan buku kontrol kesehatan bagi para jamaah selama 21 hari ke depan," katanya.