Jakarta (ANTARA) - Metode mengurangi makan seringkali jadi anggapan untuk menurunkan berat badan, namun sebaliknya, mode ini akan memperlambat metabolisme sehingga lebih sulit untuk menurunkan berat badan.
Ditulis laman Hindustan Times, Senin (29/7), Dr. Rituja Ugalmugle, Penyakit Dalam, Rumah Sakit Wockhardt, Mumbai Central menjelaskan ketika Anda mengurangi asupan kalori secara signifikan, tubuh mungkin memasuki mode kelaparan, mekanisme bertahan hidup yang berevolusi untuk menghemat energi selama masa kekurangan makanan.
"Mode ini memperlambat metabolisme Anda untuk menjaga simpanan lemak, sehingga lebih sulit untuk menurunkan berat badan dan, dalam beberapa kasus, menyebabkan penambahan berat badan karena tubuh menjadi lebih efisien dalam menyimpan energi yang diterimanya," katanya.
Dampak mengurangi makan atau mengonsumsi terlalu sedikit kalori juga dapat mengakibatkan hilangnya massa otot. Jaringan otot membakar lebih banyak kalori saat istirahat daripada jaringan lemak, sehingga kehilangan massa otot dapat menurunkan laju metabolisme secara keseluruhan.
Penurunan metabolisme ini berarti membakar lebih sedikit kalori sepanjang hari, sehingga penurunan berat badan menjadi lebih sulit dan kenaikan berat badan lebih mungkin terjadi.
Dr. Rituja juga mengatakan pola makan yang ketat sering kali kekurangan nutrisi penting, yang dapat mengganggu fungsi tubuh yang normal. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon, terutama hormon yang mengatur rasa lapar dan kenyang, seperti ghrelin dan leptin.
Ketidakseimbangan hormon ini dapat meningkatkan rasa lapar dan menyebabkan makan berlebihan atau keinginan makan, yang selanjutnya menyebabkan penambahan berat badan.
Diet yang terlalu ketat juga dapat menimbulkan stres secara mental dan emosional dan meningkatkan produksi kortisol, hormon yang terkait dengan penambahan berat badan, terutama di bagian perut. Kadar kortisol yang tinggi dapat mendorong tubuh untuk menyimpan lemak, terutama lemak visceral.
Terakhir, mengurangi makan juga dapat mengurangi pengeluaran energi lebih dari yang diharapkan berdasarkan asupan kalori yang disebut dengan proses termogenesis adaptif. Ini adalah mekanisme perlindungan lain terhadap kelaparan, tetapi dapat meringankan upaya penurunan berat badan.
Maka itu, metode mengurangi makan ternyata tidak signifikan dalam menurunkan berat badan, dan sebaliknya justru dapat menyebabkan berbagai masalah metabolisme dalam tubuh akibat kekurangan nutrisi.
Berita Terkait
Gadis remaja di China tewas akibat diet ketat
25 Mei 2023 20:57
Manfaat makan buah untuk penderita diabetes dan menurunkan berat badan
28 Agustus 2024 08:43
Cara kuat berpuasa Ramadhan dan turunkan berat badan
1 Maret 2024 22:46
Pakar gizi beri kiat turunkan berat badan lewat pola makan dan aktivitas
23 Januari 2024 14:54
Berikut cara menurunkan berat badan dengan diet defisit kalori
13 September 2022 09:27
Ade Rai ungkap tips menurunkan berat badan sambil berpuasa
13 April 2022 19:53
Tips Sarapan Untuk Menurunkan Berat Badan
19 Oktober 2016 22:50
President Prabowo embarks on multi-nation state visit
8 November 2024 13:56
President Prabowo congratulations Donald Trump on election win
7 November 2024 13:59
Sri Mulyani strikes again as Prabowo finance minister
21 Oktober 2024 14:52
Constructoin of Indonesia's first state confucial college begins
18 Oktober 2024 14:36
DPR to write to President over approving Herindra As BIN head
17 Oktober 2024 15:23