Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menyatakan pihaknya siap mengakselerasi transformasi digital Indonesia lewat hadirnya platform Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang dinamakan INA Digital.
“Dengan adanya platform SPBE kita yang bernama INA Digital, pelayanan publik harus terus bertransformasi digital, lebih cepat, lebih berkualitas. Dengan begitu, segala hal bisa kita selesaikan dengan kemajuan teknologi digital,” ujar Menkominfo Budi Arie Setiadi di Jakarta, Jumat.
Budi mengatakan hadirnya INA Digital menjadi bukti bahwa dalam kepemimpinan Presiden Joko Widodo keterpaduan dan interoperabilitas layanan digital untuk pelayanan publik turut menjadi prioritas mengingat langkah serupa juga telah dilakukan di sejumlah negara maju.
Dengan hadirnya platform INA Digital, Budi mengatakan masyarakat bisa mendapatkan layanan pemerintah yang lebih baik dan mudah diakses.
Beberapa layanan yang akan segera diintegrasikan termasuk administrasi kependudukan, pendidikan, kesehatan, kepolisian, bantuan sosial, dan keimigrasian.
“Dengan adanya INA Digital, masyarakat akan menjadi lebih mudah dalam mengakses layanan, seperti kesehatan, pendidikan, maupun bantuan sosial,” kata Budi.
INA Digital dikelola oleh Peruri (Percetakan Uang Republik Indonesia) telah dibekali dengan ratusan talenta digital dari berbagai lembaga dan instansi seperti Peruri, Kementerian Kesehatan, Telkom, Mandiri, BNI, BRI, maupun hasil rekrutmen terbaru.
Agar INA Digital berhasil menghubungkan sejumlah layanan publik dan termasuk layanan prioritas dengan optimal maka Budi berpendapat dibutuhkan kolaborasi yang kuat dari berbagai pihak.
Dalam hal dukungan, Kementerian Kominfo berkomitmen mendukung operasional INA Digital dengan menyiapkan operasional Pusat Data Nasional (PDN).
Ia mengatakan, saat ini Kementerian Kominfo tengah mengakselerasi pembangunan PDN di Cikarang, Jawa Barat.