Pangkalpinang (Antara Babel) - Stok minyak goreng dan tepung terigu di sejumlah gudang distributor sembako di Provinsi Bangka Belitung (Babel), mencukupi untuk memenuhi konsumsi warga selama bulan Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri 1434 Hijriyah.
"Saat ini, stok minyak goreng di gudang distributor sebanyak 225 ton dan tepung terigu 175 ton, diperkirakan stok akan terus bertambah ," ujar Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Babel, Husni Tamrin di Pangkalpinang, Rabu.
Ia menjelaskan, meski stok minyak goreng mencukupi, namun harga minyak goreng ini masih bertahan tinggi karena permintaan warga meningkat dan pengaruh kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Harga minyak goreng merek bimoli botol masih bertahan Rp13 ribu per liter, fortune bertahan Rp10 ribu per liter dan harga minyak goreng tanpa merek bertahan Rp7.000 per kilogram.
"Diperkirakan stok minyak goreng akan cukup dan harga akan terus berfluktuasi tinggi karena peningkatan kebutuhan warga hingga lebaran nanti," ujarnya.
Sementara itu, kata dia, stok tepung terigu di gudang distributor sebanyak 175 ton dan cukup untuk memenuhi kebutuhan warga.
"Saat ini, pasokan tepung terigu ini mengalami peningkatan seiring permintaan yang cukup tinggi untuk kebutuhan industri pangan rumah tangga, seperti kue lebaran, makanan jajanan buka puasa dan lainnya," ujarnya.
Ia mengatakan, harga tepung terigu ditingkat pedagang pengecer naik karena permintaan meningkat.
Harga tepung terigu merek segi tiga biru naik menjadi Rp8.500 dari harga sebelumnya Rp7.000 per kilogram dan cakra kembar naik Rp7.000 dari harga sebelumnya Rp6.000 per kilogram.
"Diperkirakan stok tepung ini cukup dan harga akan terus berfluktuasi tinggi, karena tingkat konsumsi warga selama puasa dan hingga lebaran yang naik tinggi," ujarnya.
Menurut dia, harga kebutuhan warga ini akan mengalami kenaikan apabila pasokan dari daerah asal tersendat akibat cuaca buruk, peningkatan permintaan dan kenaikan biaya transportasi laut, darat dalam memasok kebutuhan warga.
"Untuk memenuhi kebutuhan warga, pedagang masih mengandalkan pasokan dari luar karena belum adanya pabrik pengolahan minyak goreng dan tepung di Babel," ujarnya.
Untuk itu, kata dia, kami mengharapkan pelaku usaha sembako ini untuk terus meningkatkan pasokan, untuk mengantisipasi cuaca buruk di perairan selama musim pancaroba ini.
"Sebagian besar kebutuhan ini dipasok menggunakan jasa angkutan kapal laut, karena biaya transportasi yang lebih murah dibanding menggunakan jasa pesawat udara," ujarnya.