Pangkalpinang (ANTARA) - "Turut berduka cita atas hilangnya sikap kepedulian masyarakat terhadap lingkungan".
Masalah sampah adalah masalah yang dari dulu sangat sulit untuk di lakukan oleh masyarakat, sebagian masyarakat sudah ada yang peduli dan sadar terhadap lingkungan, namun tidak sedikit pula orang-orang yang masih acuh tak acuh dengan masalah sampah, masih banyak orang yang tidak sadar atas bahaya sampah pada lingkungan dan kesehatan tubuh.
Sebagian besar sampah yang di buang sembarangan adalah sampah plastik dan popok bayi.
Perlu diketahui bahwa sampah plastik adalah sampah yang sulit untuk teruraikan dan memerlukan waktu yang lama untuk penguraiannya. Menurut riset Indonesiabaik.id Barang-barang plastik dapat terurai di tanah 1000 tahun lamanya, sedangkan kantong plastik 10 hingga 1000 tahun. Botol plastik dapat terurai di alam sekitar 450 tahun.
Untuk saat ini, plastik merupakan sampah yang paling lama terurai. Menurut riset, sampah popok bayi membutuhkan waktu bisa 20-35 tahun. Selain susah diurai, diapers dan pembalut mengandung senyawa kimia Super Absorbent Polymer (SAP) sebanyak 42 persen yang akan berubah bentuk menjadi gel saat terkena air. Apabila terurai dalam air, zat kimia ini dapat berbahaya bagi lingkungan.
Dampak
Membuang sampah plastik dan popok bayi secara sembarangan dan tidak pada tempatnya berdampak buruk pada lingkungan, selain sulit terurai juga dapat menyebabkan Kerusakan lingkungan dan ekosistem di sekitarnya, seperti menjadi sarang wabah penyakit, merusak udara bersih.
Maka dari itu diperlukannya kerjasama antara masyarakat dan pemerintah untuk mengatasi permasalahan sampah yang sangat mengganggu ini, masalah sampah ini dapat di selesaikan jika kedua pihak tersebut dapat menemukan kunci dari masalah, perlunya perkenalan program penanganan sampah sesuai jenisnya kepada masyarakat.
*) Penulis adalah Ersa Rahmawati, mahasiswa Universitas Bangka Belitung (UBB)