Jakarta (ANTARA) -
Dalam kampanye ini, Ajinomoto menyoroti pendapat para ahli seperti dr Yohan Samudra, spesialis gizi klinik. Menurut dr Yohan, "Konsumsi garam yang berlebihan merupakan salah satu pemicu utama hipertensi, yang pada akhirnya dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Data menunjukkan bahwa penyakit jantung masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia," kata dr Yohan dalam siaran pers pada Jumat.
Garam atau natrium memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh. Namun, konsumsi garam yang berlebihan di antaranya dapat menyebabkan tekanan darah tinggi (hipertensi) di mana garam menyebabkan pembuluh darah menyempit, sehingga jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah.
Selain itu, konsumsi garam berlebih juga dapat memicu penyakit jantung. Hipertensi merupakan faktor risiko utama penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal.
Saat mengkonsumsi garam berlebih, maka ginjal harus bekerja keras untuk membuang kelebihan garam dari tubuh. Jika terlalu banyak garam, ginjal dapat mengalami kerusakan.
Untuk mengatasi masalah konsumsi garam berlebih, Ajinomoto memperkenalkan konsep "Bijak Garam". Konsep ini mengajak masyarakat untuk mengurangi penggunaan garam dalam masakan sehari-hari dan menggantinya dengan sedikit MSG. "MSG dapat membantu mengurangi penggunaan garam tanpa mengurangi kenikmatan rasa makanan," kata Eurli Prameswari, Head of Sauce & Seasoning Department PT Ajinomoto Indonesia.
Berikut langkah-langkah praktis untuk menerapkan gaya hidup bijak garam:
Baca label makanan: Perhatikan kandungan natrium pada setiap produk.
Masak sendiri: Kontrol jumlah garam yang digunakan dalam masakan.
Gunakan rempah-rempah: Sebagai alternatif untuk menambah cita rasa makanan.
Coba resep baru: Banyak resep sehat dengan kandungan garam rendah.
Dukungan Ajinomoto untuk Gaya Hidup Sehat
Selain kampanye "Bijak Garam", Ajinomoto juga melakukan berbagai upaya untuk mendukung gaya hidup sehat masyarakat Indonesia, seperti inovasi produk dengan meluncurkan produk Masako Light dengan kandungan garam yang lebih rendah. Mengedukasi masyarakat melalui seminar, workshop, dan media sosial. Hingga kolaborasi dengan bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Yayasan Jantung Indonesia.
Kampanye "Bijak Garam" yang digagas Ajinomoto merupakan langkah nyata untuk mengatasi masalah kesehatan akibat konsumsi garam berlebih. Dengan menerapkan konsep ini, diharapkan masyarakat Indonesia dapat hidup lebih sehat dan terhindar dari risiko penyakit jantung.
Berita Terkait
Kebiasaan mengonsumsi garam dapat tingkatkan risiko gagal ginjal
20 Juli 2024 19:33
Modifikasi cuaca lanjut, 30 ton garam ditabur di langit sekitar Marapi
24 Mei 2024 20:10
BMKG siapkan 15 ton garam untuk modifikasi cuaca di Sumatera Barat
15 Mei 2024 09:00
Makanan instan walau tak asin tetap mengandung tinggi garam
23 Januari 2024 15:15
Haruskah seseorang khawatirkan asupan garamnya?
6 November 2023 08:50
Produksi garam KUPS Mudong Garam Lestari meningkat pasca terima bantuan dari PT Timah
7 Oktober 2023 17:32
PT Timah bantu petani Belitung Timur tingkatkan produksi garam
21 Agustus 2023 10:45
Bangka Selatan nilai kenaikan harga garam keputusan dari pusat
12 Juni 2023 14:21