Manggar (ANTARA) - Open Tournament dan Festival Karate Laskar Pelangi se-Bangka Belitung Tahun 2025 telah usai. Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Belitung Timur (Beltim), Amrizal resmi menutup kegiatan yang berlangsung pada 14-16 Februari 2025.
Penutupan turnamen dihadiri oleh Ketua Umum KONI Beltim, Hendro, Kapolsek Manggar AKP. Abdul Haris, perwakilan Kejaksaan Negeri Manggar Camat Damar, Arief Firmansyah serta pimpinan perguruan karate di Kabupaten Beltim.
Amrizal mengatakan Open Turnamen dan Festival Karate Laskar Pelangi bukan sekadar kompetisi, tetapi juga ajang untuk mengasah diri, mempererat persaudaraan dan memupuk semangat kebersamaan di bidang olahraga.
“Kami dari Pemkab Beltim berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan olahraga, termasuk karate, sebagai upaya menciptakan generasi muda yang sehat, cerdas, dan berkarakter,” kata Amrizal, Minggu (16/02/2025)
Amrizal berharap Turnamen Laskar Pelangi ini dapat menjadi sarana bagi anak-anak peserta turnamen untuk terus mengembangkan potensi diri, serta memperkuat semangat persatuan dan kebersamaan. Selain itu pula dapat menginspirasi semua lapisan, terutama generasi muda, untuk berprestasi, menjaga kesehatan, dan memiliki karakter yang kuat.
“Selamat kepada para pemenang. Bagi yang belum berhasil, jangan berkecil hati setiap usaha dan pengalaman di sini sangat berharga. Teruslah berlatih, karena kegagalan adalah langkah awal menuju kesuksesan,” pesannya.
Open Tournament dan Festival Karate Laskar Pelangi se-Bangka Belitung Tahun 2025 diikuti oleh 347 atlet open tournament dan 234 atlet festival. Sebanyak 14 kontingen dari 6 perguruan se Bangka-Belitung ikut dalam kegiatan ini. Tiga kontingen berasal dari Pulau Bangka.
Sementara itu, Kepala Bidang Perwasitan FORKI Kepulauan Bangka-Belitung, Saptadi Susmayanto menilai seluruh pertandingan dalam Open Tournament dan Festival Karate Laskar Pelangi se-Bangka Belitung Tahun 2025 berjalan baik dan sesuai aturan.
“Seluruh kegiatan kalau kita nilai sudah cukup baik, baik dari atlet maupun sistem pertandingan. Bahkan untuk perkembangan atlet udah punya nama di tingkat nasional,” kata Saptadi.
Pegawai di Dinas Perhubungan Bangka ini meminta agar Sumber Daya Manusia untuk perwasitan di Kabupaten Beltim dapat ditingkatkan. Kondisi ini diakui bukan hanya terjadi di Kabupaten Beltim namun juga di daerah lain serta di Provinsi.
“Jumlahnya masih kurang. Makanya kita minta kepada instansi terkait, baik dari KONI maupun Dispora untuk mendukung kemajuan prestasi atlet, pelatih dan juga wasit karate,” ujar Saptadi.
Saptadi juga berharap agar setiap pertandingan karate yang digelar oleh FORKI Kabupaten/Kota dapat melibatkan FORKI Provinsi. Tujuannya agar lebih netral dan tidak mewakili kepentingan pihak manapun.
“Jadi supaya kejuaraan itu lebih lancar, tidak ada keberpihakan pelatihnya,” harap Saptadi.