Sungailiat (ANTARA) - Dinas Pangan dan Pertanian (Dinpanpertan) Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memastikan peternak babi di daerah itu aman dari penyebaran flu babi Afrika atau Virus African Swine Fever (ASF).
"Kami pastikan saat ini peternak babi aman dari ancaman penyebaran virus babi Afrika," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dispanpertan Kabupaten Bangka Krisnaningsih di Sungailiat, Rabu.
Kepastian itu berdasarkan dari laporan yang nihil dari peternak babi yang mengeluhkan penyebaran flu babi Afrika yang mematikan.
"Sampai saat ini tidak ada lagi laporan peternak babi yang mengeluhkan virus babi Afrika," katanya.
Menurut dia, virus flu babi ditemukan di Kabupaten Bangka pada tahun 2021 sampai 2022, dimana saat itu ribuan ekor babi mati yang diternakkan oleh sebagian masyarakat.
"Virus flu babi yang terjadi saat itu dan mengakibatkan kerugian besar bagi peternak, diduga dibawa oleh warga dari luar pulau Bangka melalui makanan yang tidak diketahui terinfeksi virus ASF," katanya.
Virus ini merupakan gabungan dari gen virus flu yang menyebabkan influenza pada babi, burung, dan bahkan manusia.
Krisnaningsih menyebut daging babi asal Bangka Belitung, adalah daging babi paling enak dibanding daging babi dari daerah lain di Indonesia.
Terdata jumlah populasi babi di Kabupaten Bangka, yang tersebar di sejumlah wilayah kecamatan mencapai kurang lebih 4.000 ekor babi.