Pangkalpinang (ANTARA) - Seperti yang kita ketahui dari zaman dahulu pasar tradisional selalu dijadikan alternatif tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli secara langsung, yang biasanya ditandai dengan adanya tawar-menawar.
Namun, seiring berkembangnya teknologi mulailah bermunculan berbagai aplikasi teknologi salah satunya adalah e-commerce yang memiliki situs marketplace.
Marketplace adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli secara online. Sama halnya dengan pasar tradisional, marketplace menawarkan produk-
produk yang mereka jual kepada pembeli bedanya marketplace menawarkan hal tersebut melalui platform online.
Namun, pembeli lebih banyak menjadikan marketplace sebagai pilihan pertama dalam berbelanja daripada Pasar tradisional. Dampaknya adalah membuat pasar tradisional menjadi sepi pembeli bahkan ada beberapa toko di pasar tradisional menutup tokonya karena besarnya kerugian akibat barang yang tidak laku dijual.
ECBD melalui laporan Global e-Commerce Market 2024 menyebutkan bahwa pertumbuhan e-commerce global di tahun 2024 diprediksi akan mencapai 10,4 persen. Adapun Indonesia di gadang-gadang akan menjadi negara dengan pertumbuhan e-commerce tertinggi di
dunia, yakni sebesar 30,5 persen, nyaris 3 kali lipat dari rata-rata pertumbuhan global di tahun 2024.
Melalui data tersebut apakah pasar tradisional akan benar-benar musnah dan tergantikan oleh
marketplace?
Menurut penulis, dalam beberapa tahun kedepan pasar tradisional tidak akan hilang sepenuhnya di Indonesia karena adanya marketplace. Memang benar pasar tradisional sepi akan pembeli tapi, ada kalanya pasar tradisional ini memiliki pembeli yang membludak yaitu pada saat mendekati Hari Raya Idul Fitri, di saat momen ini lah pasar-pasar tradisional ramai di kunjungi
para pembeli.
Hal ini membuktikan bahwa sebanyak apapun orang menomorsatukan marketplace, pasar tradisional tetap akan mereka jadikan opsi lainnya ketika mereka ingin berbelanja.
Tetapi, tetap saja para penjual pasar tradisional harus bisa mengikuti berbagai perkembangan zaman yang ada, misalnya saat ini yang sedang berkembang dengan pesatnya adalah teknologi.
Maka dari itu, para penjual harus bisa menyesuaikan diri mereka terhadap teknologi, jangan mau ketinggalan zaman, karena jika ketinggalan maka akan membawa kita kepada kerugian.
Penulis juga akan memberikan beberapa saran kepada para penjual yang memiliki usaha pasar tradisional. Karena saat ini banyak pembeli yang membeli barang di marketplace, alangkah baiknya anda juga mulai membuat akun toko sendiri di marketplace atau juga bisa mempromosikan barang yang akan anda jual melalui media sosial seperti WhatsApp, Instragram, Facebook, dan media lainnya.
Di media sosial, anda juga bisa memberikan sedikit diskon kepada pembeli baru agar mereka tertarik untuk membeli di toko anda. Pemberian diskon ini juga bisa menarik pembeli lain akibat review atau mulut ke mulut dari pembeli pertama anda. Jadi, tunggu apalagi? Mari, bersama-sama mengembangkan pasar tradisional di era pesatnya teknologi tanpa harus memusnahkannya.
*) Penulis adalah Mahasiswa Universitas Bangka Belitung (UBB)
Apakah pasar tradisional akan menghilang setelah "dihajar" marketplace?
Oleh Salsabila Azzahra *) Sabtu, 26 April 2025 23:33 WIB
