Teheran (ANTARA) - Presiden Iran Masoud Pezeshkian pada Minggu (22/6) mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) harus "menerima balasan atas agresinya" menyusul serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran.
Pernyataan tersebut disampaikan Pezeshkian dalam sebuah percakapan via telepon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, kata sebuah pernyataan dari Kantor Kepresidenan Iran.
Menanggapi seruan Macron untuk menahan diri, Pezeshkian mengatakan bahwa AS harus menghadapi konsekuensi atas serangannya terhadap Iran.
Dia menggambarkan serangan AS sebagai "simbol yang jelas dari ketidakjujuran mereka serta tidak berdasarnya klaim mereka tentang mendukung dialog dan mengupayakan perdamaian."
Meskipun demikian, Pezeshkian menekankan komitmen berkelanjutan Iran untuk berdiplomasi dengan Eropa, dengan mengatakan, "Kami selalu mengumumkan kesiapan kami untuk berdialog dan berinteraksi dengan Eropa dan tidak pernah meninggalkan jalur diplomasi, karena kami berpendapat bahwa tidak ada yang akan dirugikan dari dialog."
Baca juga: Pengamat ingatkan serangan AS ke Iran bisa jadi lonceng perang global
Baca juga: Pejabat AS: Trump tidak ingin melanjutkan serangan ke Iran
Macron menegaskan kembali kesediaan Prancis untuk melanjutkan negosiasi dengan Iran dan mengatakan Paris akan melanjutkan upaya untuk menghentikan konflik dan memulihkan stabilitas, menurut pernyataan tersebut.
Presiden AS Donald Trump pada Sabtu (21/6) mengumumkan di Truth Social bahwa pasukan AS telah menuntaskan serangan terhadap tiga situs nuklir Iran, yakni Fordow, Natanz, dan Isfahan.
Serangan AS tersebut menyusul serangan Israel yang dilancarkan sejak 13 Juni lalu ke berbagai target di Iran, termasuk situs-situs nuklir dan militer, yang menewaskan beberapa komandan senior, ilmuwan nuklir, dan warga sipil.
Iran membalas dengan serangan rudal dan drone ke wilayah Israel. Hingga Sabtu, lebih dari 400 orang tewas dan lebih dari 3.500 lainnya luka-luka di Iran, menurut Kementerian Kesehatan Iran. Di Israel, otoritas melaporkan 24 korban jiwa.
Baca juga: Rusia: AS telah membuka "Kotak Pandora" dengan serangan ke Iran
Baca juga: Starmer dan Trump bahas upaya negosiasi ulang dengan Iran