Pangkalpinang (Antara Babel) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung segera membentuk desa tanggap bencana agar masyarakat mampu beradaptasi dengan kondisi alam dan lingkungan di daerah itu.
"Pada tahap pertama, kami akan memberikan pelatihan tanggap bencana di desa yang memiliki potensi bencana alam cukup tinggi yakni di wilayah Kabupaten Bangka Tengah," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Babel Syahrizal Tanjung, di Pangkalpinang, Kamis.
Ia menjelaskan, pihaknya sudah menyiapkan dana pelatihan dan simulasi tanggap bencana bagi masyarakat di daerah itu.
"Pemprov Babel sudah menyediakan dana simulasi bagi satu desa di Kabupaten Bangka Tengah namun hingga kini belum terealisasi karena bertepatan dengan mutasi pejabat di daerah itu sehingga harus menyesuaikan juga dengan kesiapan pemerintah setempat," katanya.
Ia mengatakan, dari tujuh kabupaten/kota di Babel, baru Kabupaten Bangka Tengah yang memiliki perwakilan kantor BPBD karena memang daerah itu memiliki potensi bencana alam yang cukup tinggi dibanding wilayah lainnya.
"Kami akan mengutakan pelatihan dan simulasi di desa yang memiliki potensi bencana alam yang cukup tinggi. Selain itu, kami juga dapat terbantu dengan adanya kantor perwakilan di Kabupaten Bangka Tengah," ujarnya.
Menurut Syahrizal, pembentukan desa tanggap bencana itu dapat meningkatkan kesiagaan dan pengetahuan masyarakat dalam mengambil tindakan pertama ketika terjadi bencana alam.
"Pengetahuan masyarakat terhadap kondisi lingkungan dan langkah-langkah keselamatan dapat mengurangi jumlah korban dan kepanikakan ketika terjadi bencana," jelasnya.
Ia berharap masyarakat nantinya dapat mengikuti kegiatan pelatihan dan simulasi tersebut dengan serius sehingga dapat menambah pengetahuan dan kesiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana alam.
"Mudah-mudahan kegiatan itu dapat terealisasi dalam waktu dekat dan segera mendapat persetujuan dari pemerintah setempat," kata Syahrizal.
Pemprov Babel Segera Bentuk Desa Tanggap Bencana
Kamis, 12 September 2013 16:02 WIB
"Pada tahap pertama, kami akan memberikan pelatihan tanggap bencana di desa yang memiliki potensi bencana alam cukup tinggi yakni di wilayah Kabupaten Bangka Tengah,"